Soloraya
Sabtu, 21 April 2012 - 11:38 WIB

REVITALISASI KERATON: Uni Eropa & Jepang Bakal Danai Revitalisasi Keraton

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (dok)

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (dok)

SOLO–Sejumlah negara di Uni Eropa, Jepang, dan Norwegia mulai melakukan penjajagan kerjasama dalam program revitalisasi keraton di Nusantara.

Advertisement

Program yang direncanakan memakai dana abadi endowment fund tersebut akan menangani keraton-keraton di Nusantara yang kondisinya sudah tak lagi terawat, termasuk Keraton Kasunanan Surakarta.

Koordinator Lembaga Revitalisasi Keraton Nusantara, KRT Nguntoro Hadiningrat MA mengatakan, sedikitnya ada 20 keraton di Nusantara yang menjadi sasaran program revitalisasi keraton Nusantara tersebut.  Program yang bertujuan untuk menggali kembali kearifan lokal itu semata-mata sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan alam dengan pendekatan kultural.

Nah, kebetulan negara Uni Eropa, Jepang, dan Norwegia itu sudah memulainya. Mereka menjadikan kearifan lokal sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan,” kata Nguntoro Hadiningrat saat dihubungi Solopos.com, Jumat (20/4/2012).

Advertisement

Sejumlah keraton yang telah menjalin komunikasi untuk bekerjasam dengan negara penyandang dana tersebut antara lain Tidore, Ternate, Goa, Bacan, Pajang, Banjar, Kutai, Batak, Maimun, Cirebon, Galuh, Solo, dan lain-lainnya.

Keraton-keraton tersebut selama ini dianggap memiliki kendala di bidang dana dalam hal menghidupkan kembali tradisi dan budaya keraton. “Itulah sebabnya, para penyandang dana siap membantu segala biaya operasional keraton. Mulai gaji abdi dalem, acara-acara ritual, hingga biaya perawatan keraton,” paparnya.

Dari kalkulasi yang telah dilakukan tim, kata Nguntoro, rata-rata tiap tahun membutuhkan anggaran senilai Rp10 miliar untuk operasional 20 keraton di Nusantara. Dengan kebutuhan tersebut, penyandang dana paling tidak harus menyiapkan dana abadi di bank senilai Rp20 triliun agar bunganya bisa dipakai untuk operasional. “Tentunya kebutuhan tiap-tiap keraton berbeda-beda, tergantung besar kecilnya keraton,” paparnya.

Advertisement

Saat ini, sambung Nguntoro, kerjasama sudah sampai pada tahapan pencermatan materi program-prgram di masing-masing keraton. Ditargetkan, akhir 2012 nota kesepakatan atau MoU antara kedua belah pihak sudah bisa diteken. “Harapan kami, 2013 program kerjasama revitalisasi sudah bisa berjalan,” terangnya.

Sementara Koordinator Lembaga Revitalisasi Keraton Wilayah DIY-Jawa Tengah, KRT Setyo Nagoro menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya segera berkomunikasi dengan pengageng keraton di Jateng-DIY. “Sesegera mungkin kami segera berkomunikasi. Ini kan bagian dari penyelamatan budaya bangsa,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif