Soloraya
Kamis, 8 Januari 2015 - 05:10 WIB

REVITALISASI PASAR KLEWER : Rp175 M Saldo Kasda Modali Rehabilitasi Pasar Klewer

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan seputaran Pasar Klewer Solo lengang, Selasa (30/12/2014). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Revitalisasi Pasar Klewer sementara ini telah terkaver dengan Rp175 miliar saldo kas daerah (kasda) per 31 Desember 2014.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota Solo mengalokasikan Rp175 miliar saldo kas daerah (kasda) per 31 Desember 2014 untuk menanggulangi dampak kebakaran Pasar Klewer Solo. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo saat memaparkan rencana kerja tanggap darurat terkait Pasar Klewer terbakar di DPRD Solo, Rabu (7/1/2015), menginginkan 75% dana itu untuk revitalisasi Pasar Klewer dan maksimal 25% untuk pembangunan pasar sementara.

Advertisement

Itu pasalnya, Rudy—sapaan Hadi Rudyatmo—menginginkan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset (DPPKA) Kota Solo segera berkoordinasi dengan Badan Anggaran (Banggar) untuk membahas mekanisme penggunaan kasda Rp175 miliar itu bagi penanggulangan dampak Pasar Klewer terbakar tersebut. Dia menghendaki porsi penggunakan kasda lebih besar untuk rekonstruksi atau revitalisasi Pasar Klewer daripada pembangunan pasar sementara bagi para korban kebakaran Pasar Klewer Solo itu.

Seperti diberitakan Solopos.com, beban Pemkot Solo untuk membangun pasar sementara bagi korban kebakaran Pasar Klewer Solo itu telah berkurang seiring kepedulian Gubernur Jateng dan masyarakat atas musibah Pasar Klewer terbakar tersebut. Kebutuhan dana Rp22,18 miliar yang ditaksir dibutuhkan untuk membangun pasar sementara itu sudah dibantu Rp6 miliar oleh Gubernur Jateng, dan Rp4 miliar oleh perbankan Solo.

Hindari Kecemburuan
Rudy di DPRD Solo, Rabu, sempat pula menjelaskan estimasi anggaran pembangunan pasar sementara secara detail dengan ukuran kios untuk pedagang. Estimasi Pemkot dildasarkan kajian mendalam agar tidak menimbulkan kecemburuan di antara pedagang Pasar Klewer, pedagang di kios renteng dan di pelataran Pasar Klewer.

Advertisement

Rudy juga menjelaskan rencana pembangunan rekonstruksi Pasar Klewer dengan detail engineering design (DED) baru. Penyusunan DED pasar sementara dan rekonstruksi Pasar Klewer diambilkan dari dana tak terduga 2015 senilai Rp2 miliar. Dia mengatakan perencanaan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo menaksir kebutuhan anggaran rekonstruksi Pasar Klewer senilai Rp157 miliar.

“Estimasi Bappeda itu belum termasuk ground tank dan roof tank plus hidran di setiap blok untuk antisipasi bahaya kebakaran. Kemungkinan kebutuhan anggarannya masih bertambah Rp1 miliaran. Saya menginginkan peralatan antisipasi bahaya kebakaran itu dibuat di luar pasar bukan di dalam pasar seperti sekarang,” ujar Rudy.

Rasionalisasi
Terpisah, Ketua Komisi III, Honda Hendarto, meminta anggaran yang tersimpan di kasda senilai Rp175 miliar itu diprioritaskan untuk penanganan Pasar Klewer. Honda memikirkan nasib para kuli panggul dan tukang becak yang menggantungkan penghidupan mereka di Pasar Klewer. “Saya ingin mereka segera memiliki mata pencaharian. Ada yang penghasilan satu hari itu habis untuk keluarganya dalam satu hari yang sama,” kata dia.

Advertisement

Ketua Fraksi Demokrat Nurani Rakyat (FDNR), Supriyanto, berharap ada upaya rasionalisasi anggaran pembangunan pasar sementara. Dia berpendapat para pedagang sisi timur di 545 kios itu lebih baik tidak ditempatkan di pasar sementara, tetapi tetap membuka kios mereka. Kemudian jasa konsultan perencana dan pengawas, kata dia, juga bisa dirasionalisasi.

“Mekanisme anggaran untuk penggunaan kasda tetap dilakukan sesuai aturan. Saya tidak ingin Pemkot mendahului anggaran dalam pemanfaatan dana kasda itu. Selain itu, Pemkot segera berkirim surat ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera mengaudit keuangan Pemkot agar recovery Pasar Klewer berjalan cepat,” ujar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif