SOLOPOS.COM - Pasar Klewer (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Revitalisasi pasar Solo, membuat Pemkot kehilangan PAD hingga Rp4 Miliar.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo memastikan kehilangan potensi pendapatan asli daerah (PAD) hampir senilai Rp4 miliar pada tahun anggaran 2015. Akibatnya capaian target pendapatan pasar senilai Rp20 miliar dipastikan tidak tercapai.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala DPP Solo, Subagiyo mengungkapkan banyak faktor capaian pendapatan tidak maksimal. Salah satunya dilaksanakannya revitalisasi lima pasar tradisional di Kota Bengawan pada tahun ini. Kelima pasar tersebut di antaranya Pasar Klewer, Pasar Tanggul, Pasar Sibela, Pasar Bangunharjo, dan Pasar Ngemplak.

“Kehilangan potensi pendapatan paling besar disumbang Pasar Klewer nilainya Rp3,6 miliar. Sisanya pendapatan dari pasar lainnya,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (9/10/2015).

Subagiyo mengakui Pasar Klewer merupakan salah satu penyumbang PAD terbesar dari pos pendapatan pasar. Pemkot memberi keringanan kepada pedagang Pasar Klewer korban kebakaran akhir 2014 lalu, berupa pembebasan retribusi. Keringanan retribusi bagi pedagang Pasar Klewer merupakan kebijakan juga diterapkan pada pasar lain yang terbakar, seperti Pasar Mebel. Lebih jauh Subagiyo menilai, penurunan PAD dari sektor retribusi saat dilakukannya revitalisasi pasar merupakan hal wajar.

Mengingat, selama pembangunan pedagang menempati pasar darurat. Kondisi ini menyebabkan pendapatan mereka mengalami penurunan karena terjadi perubahan lokasi berdagang. Dengan demikian tarikan retribusi pasar tak maksimal. Selain itu, sumber PAD yang berasal dari pos retribusi pelayanan penjualan kios dan los juga tak terserap maksimal.

Subagiyo menyebutkan masih banyaknya kios dan los kosong karena sepi peminat membuat pendapatan dari pos tersebut hilang.

“Tahun ini pendapatan pasar yang ditarget Rp20 miliar tidak tercapai. Memang dua tahun ini target pendapatan pasar tidak tercapai karena faktor tadi,” katanya.

Subagiyo akan menggenjot pendapatan pasar pada tahun depan. Saat ini, Subagiyo mengatakan tinggal menyisakan 13 dari total 44 pasar tradisional di Kota Bengawan yang tersentuh perbaikan. Perbaikan 13 pasar ini akan dilakukan bertahap mulai tahun anggaran 2016 hingga 2019.  Pasar yang belum tersentuh perbaikan di antaranya, Pasar Jongke, Pasar Ledoksari, Pasar Jebres, Pasar Sangkrah, Pasar Rejosari, Pasar Mebel, Pasar Joglo, Pasar Mumbul, Pasar Bambu, Pasar Penumping, dan Purwosari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya