REVITALISASI PASAR SUKOHARJO: Komisi III Pesimistis Jadwal Terpenuhi

Maket rancangan bangunan Pasar Ir Soekarno yang merupakan pengembangan dari Pasar Sukoharjo Kota. Pembangunan pasar ini dkhawatirkan tak memenuhi tenggat waktu penyelesaian. (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami pesimis karena berdasarkan hitung-hitungan teknis waktunya sangat mepet. Tinggal lima bulan untuk proyek sebesar Pasar Ir Soekarno,” ujarnya di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) dengan anggota Komisi III lain di dampingi pejabat satuan kerja terkait, Kamis (12/7/2012).

Sunoto menjelaskan pembangunan Pasar Ir Soekarno diperkirakan membutuhkan waktu sampai sekitar 200 hari atau enam bulan lebih. Namun dari penjelasan rekanan, kata dia, akan dilakukan pengerjaan proyek dengan sistem shift guna memenuhi tenggat waktu pelaksanaan. “Katanya ada sistem shift dan ada tiga shift. Jadi kalau dihitung waktunya, menurut rekanan justru sebanding 400 hari atau malah turah waktu. Tapi kita tunggu saja bagaimana,” ujar dia.

Ketua Komisi III, Nurjayanto, menyatakan kekhawatiran serupa. Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan sesuai kontrak, proyek Pasar Ir Soekarno diberikan waktu 195 hari. Sementara sampai pekan ke-4, pembangunan fisik pasar itu belum menunjukkan perkembangan berarti. “Untuk proyek sebesar Pasar Ir Soekarno yang akan dibangun dua lantai, waktu 195 hari bukan waktu yang lama. Terlebih di sela-sela pelaksanaan juga ada libur Lebaran,” paparnya.

Tak hanya anggota Komisi III, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, AA Bambang Haryanto, juga mengingatkan mepetnya waktu pelaksanaan proyek Pasar Ir Soekarno. Menurut dia, selain Lebaran, kontraktor harus mengantisipasi kemungkinan kendala proyek akibat musim hujan. “Proyek harus selesai sesuai jadwal. Waktunya 195 hari sampai 20 Desember (2012,” ujarnya.

Menyikapi kekhawatiran itu, pelaksana lapangan proyek Pasar Ir Soekarno, Ajiyono Putro, optimistis kegiatan pembangunan dapat tuntas tepat waktu. Dia bahkan mengatakan kegiatan sekarang ini sudah mencapai sekitar 6%, melampaui target 3% dengan periode waktu sama.

“Kami optimistis. Informasi dari manajemen material tercukupi. Memang ada kendala produk beton dan sudah diatasi, kita nego dengan lebih dari satu pihak,” jelasnya. Menurut Ajiyono, tahap terberat proyek fisik secara umum berlangsung saat tahap galian. Setelah melalui proses itu, pelaksanaan pembangunan lebih mudah.