SOLOPOS.COM - Rencana desain Jembatan Kaca Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Revitalisasi Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri dipastikan terus berjalan meski terhambat cuaca buruk dalam beberapa pekan terakhir. Di sisi lain, jembatan kaca yang digadang-gadang menjadi ikon baru objek wisata itu ini rencananya dibangun belakangan saat musim penghujan berahir.

Proyek revitalisasi ini ditangani PT Jaya Sempurna Sakti (JSS) sebagai pengembang atau kontraktor. Project Manager PT JSS, Taufiq Budi Wibowo, mengatakan pagu anggaran proyek revitalisasi itu senilai lebih dari Rp28 miliar

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tetapi perusahaannya memenangi lelang dengan nilai kontrak Rp22 miliar. Proses revitalisasi dilaksanakan tahun jamak mulai November 2022-September 2023.

“Meskipun cuaca hujan terus, proyek masih terus berjalan. Tapi memang kalau hujan turun, pekerja berhenti dulu, baru kalau sudah reda bekerja lagi,” kata Taufiq kepada Solopos.com, Jumat (3/3/2023).

Dia mengaku cuaca hujan cukup menghambat proyek revitalisasi objek wisata WGM Wonogiri. Selain itu, banyaknya batu-batuan cukup menyulitkan pembangunan objek wisata unggulan Wonogiri tersebut.

Kendati begitu, Taufiq tetap optimistis revitalisasi bisa selesai sesuai target, yaitu September 2023. Menurut Taufiq, sejauh ini tidak ada perubahan masterplan dan detail design engineering (DED).

Proyek revitalisasi yang masuk program strategis nasional itu dibagi dalam tiga area pembangunan, yaitu depan, tengah, dan belakang. Area depan sudah selesai dibangun di antaranya pagar, tumpangsari tipe satu dan dua, dan loket masuk.

“Saat ini sudah mulai pembangunan di area tengah. Sementara itu jembatan kaca yang masuk area belakang bakal dikerjakan setelah April 2023,” jelas dia.

Jembatan Kaca Menunggu Air Surut

Proyek revitalisasi yang disebut bakal mengubah wajah objek wisata WGM Wonogiri menjadi mirip Guatape di Kolombia itu dibangun di lahan seluas sekitar 10 hektare (ha).

Jembatan kaca, lanjut dia, baru bisa dikerjakan ketika curah hujan tidak lagi terlalu tinggi. Sebab jembatan ini terletak di teras pantai waduk. Sementara elevasi atau tinggi muka air waduk saat ini cukup tinggi sehingga menyulitkan pembangunan.

Taufiq mengatakan tidak memungkinkan jika jembatan kaca dibangun dalam waktu dekat ini. Ia juga akan berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta I yang memiliki wewenang dalam pengelolaan WGM.

Pada sisi lain, progres pembangunan masih di area tengah. Dia menginformasikan jumlah pekerja dalam proyek revitalisasi ini sebanyak 60 orang dan 40% di antaranya merupakan pekerja lokal Wonogiri. “Itu sudah sesuai dengan permintaan beliau, Pak Bupati Wonogiri,” kata Taufiq.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, menyampaikan proyek revitalisasi WGM terus berlanjut.

Menurut dia, sembari menunggu proyek tersebut selesai, perlu ada persiapan-persiapan yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri seperti menyiapkan transportasi terintegrasi.

Selain itu, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha olahan makanan produk ikan WGM. “Jangan sampai setelah proyek ini selesai, belum mempersiapkan apa-apa,” kata Heru ketika berbincang dengan Solopos.com belum lama ini di kantornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya