Boyolali–Ribuan warga memenuhi kompleks Makam Pantaran yang berlokasi di Desa Candisari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jumat (8/1).
Sejak pagi hari, mereka sengaja datang berbondong-bondong dari berbagai daerah untuk mengikuti upacara ritual Sadranan Buka Luwur Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi atau yang dikenal dengan Ki Ageng Pantaran tersebut. Ratusan orang di antaranya bahkan datang ke makam itu sejak malam sebelumnya atau Kamis (7/1), dan menginap di kompleks pemakaman.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Upacara itu dihadiri pula oleh Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Seno Samodro, Ketua DPRD Kabupaten Boyolali, S Paryanto, Wakapolres Boyolali, Kompol Heri Sulistyo dan beberapa pejabat lainnya.
Prosesi upacara Sadranan Buka Luwur yang diadakan setiap setahun sekali, pada hari Jumat pekan terakhir di Bulan Sura itu dimulai dengan kirab kain luwur (penutup makam) Ki Ageng Pantaran, berikut sesaji lainnya dari rumah juru kunci makam, Sardjono.
Sementara warga sekitar datang ke makam dengan membawa makanan beserta lauk-pauknya untuk kenduri di makam. Acara penggantian luwur dilanjutkan dengan tabur bunga, tahlil, kenduri dan berdoa bersama. Rangkaian upacara ritual kemudian ditutup dengan tradisi Ngalap Berkah, yakni membagikan sesaji berupa nasi kuning dalam takir dan beras kuning yang sudah dibungkus kertas kecil, serta potongan kain bekas luwur makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi kepada segenap warga yang hadir di tempat itu.
Menurut Juru Kunci Makam, Sardjono, Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi tersebut tidak hanya ramai dikunjungi peziarah pada saat Sadranan Buka Luwur dari berbagai daerah. “Tapi yang paling ramai pada malam Jumat Kliwon,” terang Sardjono.
sry