Soloraya
Jumat, 13 Oktober 2023 - 16:58 WIB

Ribuan Umat Islam Gelar Aksi Bela Palestina di Solo

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Abu Bakar Ba’asyir mengikuti Aksi Bela Palestina di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Jumat, (13/10/2023). Aksi yang diinisiasi Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) tersebut diikuti ribuan orang se-Soloraya. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Ribuan orang mengikuti demo bela Palestina di Bundaran Gladak, Jl Slamet Riyadi, Solo, Jumat (13/10/2023).  Sejumlah peserta aksi itu tiba di Bundaran Gladak setelah ibadah Jumat. Para peserta mayoritas mengenakan pakaian putih dan hitam.

Para peserta aksi dari berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak sampai orang lansia. Mereka membawa atribut, antara lain syal bendera Palestina.

Advertisement

Ada juga sejumlah peserta yang menunggang kuda. Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Abu Bakar Ba’asyir tampak hadir. Para peserta mendengarkan sejumlah orator yang menyampaikan orasi di atas kendaraan. Mereka merespons orator, misalkan membentangkan bendera.

Sementara itu, banyaknya peserta aksi membuat arus lalu lintas terhambat. Jl Slamet Riyadi menyempit sehingga kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan. Kemudian aksi bela Palestina diakhiri dengan salat Ghaib di Jl Slamet Riyadi dan Jl Jenderal  Sudirman, Solo sekitar pukul 14.55 WIB.

Pejabat Humas Dewan Syari’ah Kota Solo (DSKS) Endro Sudarsono mengatakan ribuan peserta itu dari pondok pesantren, ormas Islam, dan sekolah di Soloraya. “Kegiatan ini secara keagamaan ideologi bumi Palestina bumi suci, kiblat pertama umat Islam,” kata dia kepada wartawan.

Advertisement

Kemudian, kata dia, DSKS menginisiasi aksi bela Palestina di Solo karena alasan konstitusi di mana kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Kebijakan pemerintah terkait Pelestina, sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi, pemerintah belum mengakui negara Israel. Pemerintah proaktif memberikan bantuan ke Palestina dan lobi-lobi menghentikan serangan Israel ke Palestina,” ujar dia.

Menurut dia, umat Islam yang mengikuti aksi memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, dan logistik kepada Palestina. Bentuk dukungan disalurkan melalui lembaga resmi. “Palestina tidak sendirian. Palestina milik umat Islam bukan milik bangsa Arab, bukan milik bangsa di timur tengah,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif