SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Ribuan warga di tiga desa di Kecamatan Selo, Sabtu (30/10) dinihari diungsikan ke sejumlah tempat yang aman menyusul meletusnya kembali Merapi.

Ketiga desa itu masing-masing Desa Tlogolele, Desa Jrakah dan Klakah. Selain Kecamatan Selo, sebanyak 130 orang warga Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, memilih mengungsi ke Pendapa Pemkab Boyolali, karena ketakutan mendengar gemuruh dari puncak Merapi dan mencium bau belerang dari puncak Merapi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ribuan warga itu diungsikan di tempat pengungsian akhir (TPA) di Lapangan Samiran, Selo dan aula Kecamatan Selo dan sebagian di SMPN 1 Sawangan dan lapangan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Dari pantauan Espos, Sabtu, di Lapangan Desa Samiran, ribuan pengungsi dari Dukuh Sumber, Bakalan dan Bangunsari, Desa Klakah serta Dukuh Sepi, Desa Jrakah menempati 11 tenda yang disiapkan dan aula kecamatan Selo.
Sedang, warga di Desa Tlogolele dan Dukuh Klakah Duwur, Klakah Tengah dan Klakah Ngisor, Desa Klakah mengungsi ke Sawangan, Kabupaten Magelang.

Hingga Sabtu siang, para pengungsi lebih memilih untuk bertahan di tempat pengungsian. Hal itu berbeda saat terjadi letusan pada Selasa (26/10) lalu, dimana para pengungsi pulang saat pagi hari.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya