Soloraya
Selasa, 21 Agustus 2012 - 14:50 WIB

Ribuan Warga Kalijambe Belum Input Data E-KTP

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas input data e-KTP Kecamatan Kalijambe, Sragen, Selasa (21/8) melayani para perantau yang sedang mudik Lebaran. (Foto: Ivan Andimutharom)

Petugas input data e-KTP Kecamatan Kalijambe, Sragen, Selasa (21/8) melayani para perantau yang sedang mudik Lebaran. (Foto: Ivan Andimutharom)

SRAGEN--Sebanyak 15 ribu penduduk Kecamatan Kalijambe belum melakukan input data e-KTP sampai Selasa (21/8/2012). Banyaknya warga yang merantau menjadi penyebab terjadinya hal tersebut.

Advertisement

Dari data yang dihimpun Solopos.com, baru sekitar 24.000 warga yang melakukan input data dari total jumlah 39.000 data wajib e-KTP dari Kabupaten Sragen. Kasi Pemerintahan Kecamatan Kalijambe, Suparmin, mengatakan Oktober 2012 menjadi batas akhir penyelesaian input data di kecamatannya.

“Sebenarnya warga Kalijambe tidak sebanyak itu (39.000). Beberapa orang yang sudah meninggal atau mutasi ke daerah lain masih tercatat di kabupaten,” terangnya saat ditemui Solopos.com di rumahnya.

Sementara itu, untuk mencapai target penyelesaian input data, para perantau yang mudik difasilitasi input data sejak H-1 Lebaran atau Sabtu (18/8). Lalu petugas libur pada Minggu-Senin (19-20/8) dan kembali memberi pelayanan mulai Selasa (21/8). Menurut  operator input data E-KTP Kecamatan Kalijambe, Prasetyo, proses input data dilakukan sejak Mei 2012. Namun, kata Prasetyo, karena warga banyak menjadi perantau, maka sampai saat ini belum selesai.

Advertisement

Muslimah, 42, warga Donoyudan yang merantau ke Jakarta, menyempatkan diri datang ke kecamatan bersama tujuh orang saudaranya. Mereka berdelapan merantau ke Jakarta dan baru bisa input data saat mudik Lebaran tahun ini.  Selain Muslimah, seorang warga Ngargorejo, Joko Triyono, 29, juga datang untuk input data. Joko  merantau ke Makasar, Sulawesi Selatan sebagai pengusaha bakso dan mi ayam.

“E-KTP itu menurut saya penting  sebagai identitas. Kalau tidak punya KTP, nanti tidak diakui sebagai warga negara,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif