Soloraya
Sabtu, 5 November 2011 - 12:44 WIB

Ribuan warga Tlogolele masih terisolir

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - HANYUT--Jembatan darurat yang menghubungkan Desa Klakah dan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, lenyap karena hanyut akibat terjangan lahar dingin di Kali Apu. Foto diambil Jumat (4/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

HANYUT--Jembatan darurat yang menghubungkan Desa Klakah dan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, lenyap karena hanyut akibat terjangan lahar dingin di Kali Apu. Foto diambil Jumat (4/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

Boyolali (Solopos.com)–Sebanyak 2.535 warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, hingga Jumat (4/11/2011) masih terisolir karena jembatan yang menjadi akses ke daerah lain masih tertutup material akibat banjir lahar dingin.

Advertisement

Peristiwa itu juga membuat pasokan air bersih ke tiga desa di Selo terputus.

Berdasarkan pantauan Espos di lokasi, badan jembatan yang menghubungkan Tlogolele dengan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang, dipenuhi dengan material berupa batu-batu besar. Motor dan mobil tidak bisa melintas, meski ada beberapa yang tetap nekad.
Jembatan itu masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi sangat berbahaya karena aliran airnya deras. Selain itu, banjir lahar dingin susulan juga sewaktu-waktu bisa terjadi lagi.

Kepala Desa Tlogolele, Budi Harsono, mengatakan material-material batu yang memenuhi badan jembatan belum disingkirkan karena cuaca tidak mendukung dan ketiadaan alat berat.
Oleh karena itu, desanya hingga kemarin masih terisolir. Satu-satunya jalan yang bisa dilewati yaitu dengan memutar melalui Magelang. Jika menggunakan sepeda motor menempuh jarak sekitar 30 km, sedangkan bila mengendarai mobil memutar hingga 70 km.

Advertisement

“Jumlah warga di Tlogolele sebanyak 2.535 jiwa. Jembatan itu akses utama kami ke daerah lain dan baru selesai dibangun. Apalagi jembatan darurat yang menuju Klakah juga sudah hanyut. Batu-batunya belum bisa disingkiran karena tadi hujan deras lagi dan alatnya memang belum ada,” kata Budi kepada Espos Jumat.

(yms)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif