SOLOPOS.COM - Glendoh (dua dari kiri) saat keluar Dari Gedung DPRD Boyolali dengan didampingi aparat, sesaat setelah kericuhan yang melibatkan Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) Dan kader PDI Perjuangan, di Gedung DPRD, Senin (23/12/2013. (Hijriah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALIKasus kericuhan di DPRD Boyolali yang berujung amuk massa, Senin (23/12/2013) ditangani kepolisian. Dalam kericuhan tersebut Sri Wahyudi alias Glendoh menjadi korban pengeroyokan.

Polisi menyalahkan Duo G yakni Sri Sujarwanto (Gombloh) dan Sri Wahyudi (Glendoh) yang tak memberi tahu aparat saat akan menyampaikan aspirasi ke DPRD Boyolali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kapolres Boyolali AKBP Budi Hariyanto, melalui Kapolsek Boyolali, AKP Taufik Oktavianto, mengatakan begitu kejadian Duo G langsung diamankan dan diantar pulang ke Pengging.

“Langsung kami antar pulang. Tidak kami periksa tapi langsung kami antar pulang.”

Pihaknya hanya meminta kepada masyarakat untuk menjaga keamanan dan meminta Duo G untuk cooling down dulu.

Di satu sisi, pihaknya menyayangkan penyampaian aspirasi Duo G kepada DPRD tanpa memberitahu dulu kepada aparat.

“Sebenarnya tim kami ada di lokasi dan tahu akan ada aksi Duo G memberikan kado kepada DPRD. Meskipun hanya penyampaian aspirasi, tapi kalau ujung-ujungnya seperti itu semestinya Duo G mengantisipasi.”

Saat ditanya apakah aparat akan menindaklanjuti kericuhan yang terjadi di Gedung DPRD, dia mengatakan bahwa kejadian itu sudah dilaporkan ke Mapolres Boyolali. “Nanti tindak lanjut penyelidikan di Polres.”

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kericuhan terjadi di DPRD Boyolali, Senin (23/12/2013). Amuk massa mewarnai penyampaian aspirasi dan kritik Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) terhadap DPRD Boyolali. Pemicunya karena Ketua DPRD Boyolali, Paryanto dikado pakaian dalam wanita!

Pemberi kado pakaian dalam wanita itu yakni Duo G Sri Sujarwanto alias Gombloh dan Sri Wahyudi alias Glendoh.
Massa yang mengaku kader PDIP Perjuangan yang juga hadir dalam penyampaian aspirasi itu menilai kado celana dalam sebagai bentuk penghinaan partai. Paryanto, Ketua DPRD Boyolali juga sebagai Ketua DPC PDIP Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya