Soloraya
Senin, 9 Oktober 2023 - 15:33 WIB

Rilis Desa Ramah Perempuan & Peduli Anak, Bupati Sukoharjo: Cegah Bullying!

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo merilis Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Gedung Menara Wijaya Kabupaten Sukoharjo di Lantai 10, Senin (9/10/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo merilis Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Bupati Sukoharjo Etik Suryani menegaskan antisipasi maraknya perundungan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Hal itu disampaikan saat ia membuka acara launching DRPPA di Gedung Menara Wijaya Kabupaten Sukoharjo di lantai X, Senin (9/10/2023).

Advertisement

Panjenengan semua ujung tombak, akan ada sosialisasi DRPPA. Mangga benar-benar diterapkan dan ditindaklanjuti di lingkungan masing-masing. Karena aksi perundungan sangat memprihatinkan sekali, bukan hanya tugas guru-guru, tetapi juga masyarakat. Ini menjadi tanggung jawab bersama. Jangan sampai Sukoharjo viral karena aksi perundungan,” tegas Etik dalam kegiatan tersebut.

Menurutnya, seluruh elemen masyarakat wajib mengantisipasi adanya aksi perundungan maupun kekerasan serta turut mengawasi pergaulan anak. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai ada anak-anak di Sukoharjo yang menjadi korban perundungan.

Advertisement

Menurutnya, seluruh elemen masyarakat wajib mengantisipasi adanya aksi perundungan maupun kekerasan serta turut mengawasi pergaulan anak. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai ada anak-anak di Sukoharjo yang menjadi korban perundungan.

Untuk mewujudkan aksi bersama tersebut, Etik memastikan kader PKK akan mendapatkan sosialisasi perihal DRPPA.

DRPPA merupakan desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan.

Advertisement

DRPPA juga merupakan model desa yang dikembangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk dapat menjawab 5 (lima) arahan Presiden Joko Widodo yang dimulai dari tingkat desa. Di antaranya peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan berperspektif gender.

Kemudian peningkatan peran ibu/keluarga dalam pengasuhan/ pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak.

“Selain untuk mewujudkan 5 arahan Presiden, DRPPA juga diharapkan dapat memperkecil kesenjangan gender. Serta, meningkatkan peran aktif perempuan terutama dalam bidang politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi,” jelas Bupati Etik.

Advertisement

Tak hanya itu kepala desa juga diminta melakukan pemutakhiran data desa berbasis tujuan pembangunan berkelanjutan/sustainable development goals (TPB/SDGs). Desa juga diminta untuk memetakan permasalahan dan potensi di wilayah masing-masing. Mengingat selama ini biasanya desa hanya mencari potensi, tapi tidak menggali permasalahan desa.

Dengan SDGs, desa diharapkan dapat memberikan ruang yang seimbang bagi desa untuk menggali permasalahan dan mengukur potensi. Selain itu pemetaan data berbasis SDGs Desa saat musyarawah juga dapat mempermudah warga desa dalam menyusun prioritas desa.

“Untuk mewujudkan DRPPA, harus dilakukan secara terencana, menyeluruh, serta berkelanjutan. Saya berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada saat launching dan sosialisasi DRPPA, tetapi justru terus berlanjut memberikan dampak positif bagi masyarakat sehingga dapat memberikan tempat yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak, dan masyarakat Sukoharjo umumnya,” harap Etik.

Advertisement

Ia juga meminta DRPPA untuk bisa dilombakan di masing-masing desa untuk menumbuhkan semangat dan kreativitas warga desa. Etik menjanjikan desa yang memenangi kompetisi akan diberikan apresiasi. Sosialisasi tersebut dihadiri pemangku desa hingga kader ibu-ibu PKK sejumlah 400 orang.

Di hari yang sama, Polres Sukoharjo menggelar penyuluhan dan sosialisasi ke sejumlah SMP mengantispasi perundungan. Sedikitnya ada 25 SMP mendapat sosialisasi dan penyluhan, salah satunya SMPN 1 Sukoharjo.

Wakapolres Sukoharjo, Kompol Ismanto, mewakili Kapolres AKBP Sigit memberikan sosialisasi di SMPN 1 Sukoharjo. Kasubsi Penmas Polres, Bripka Eka Prasetia, mengatakan sosialisasi pencegahan bullying di sekolah merupakan langkah positif untuk melindungi generasi muda.

Ia menekankan perlunya kerja sama dan komunikasi aktif dari semua pihak. Termasuk siswa, guru, dan orang tua, dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan penuh penghormatan atau integritas.

“Tentunya diharapkan dapat membangun dan menciptakan masa depan bagi anak-anak dan remaja. Sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut dan intimidasi. Karena sudah jadi bagian dari upaya kepolisian untuk aktif berperan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi para siswa,” jelas Eka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif