SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu ruas jalan di Gunung Kemukus, Sumberlawang, Sragen, yang dijejali rumah-rumah karaoke dan kafe yang dihuni perempuan penjaja seks komersial. (JIBI/Solopos/Kurniawan/dok)

Solopos.com, SRAGEN—Pemberitaan ritual esek-esek Gunung Kemukus menjadi sorotan media luar. Pemberitaan ini membuat pengelola Gunung Kemukus berang.

Marcelo Suparno, salah satu pengelola Gunung Kemukus, Senin (24/11/2014), mengatakan kebanyakan  pekerja seks komerial di Gunung Kemukus  berasal dari luar Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mereka kebanyakan datang saat kondisi kawasan wisata ramai seperti saat pasaran atau hari-hari tertentu.

Soal desakan penutupan lokasi karaoke serta warung-warung di tempat itu, pihaknya pun sependapat.

Hanya, dia berharap nasib warga sekitar yang juga memiliki warung mendapat perhatian dari pemerintah lantaran mereka menggantungkan nasib dari kunjungan ke obyek wisata Gunung Kemukus.

“Untuk sementara kami baru koordinasi dengan muspika setempat. Nanti kami juga mau berembug dengan pemilik warung-warung dan karaoke. Untuk kedepan seperti apa, kami tidak bisa memutuskan. Dari pemerintah provinsi juga sudah ada yang ditugasi gubernur ke sini seperti dari Satpol PP provinsi,” ujar dia.

Salah satu warga di sekitar kawasan Makam Samudra, Margono, mengaku mendukung jika ada upaya penutupan lokasi karaoke di kawasan tersebut. Dia menegaskan tak ada pembenaran soal cerita ritual seks di lokasi tersebut.

“Kalau mau ziarah ya dengan berdoa. Mungkin orang-orang yang melakukan itu belum tahu sejarahnya seperti apa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sragen, Fahrudin, membenarkan pihaknya menggelar pertemuan dengan pemkab, Senin.

Dia menegaskan tak ada pembenaran keyakinan ritual esek-esek di Gunung Kemukus.

“Kami cukup risih mendengar berita asing [soal Gunung Kemukus]. Kalau memang benar fakta yang disampaikan media itu, tentu saja tidak ada pembenaran. Informasinya juga di sana ada tempat karaoke. Masak, wisata ziarah pendukungnya karaoke kan tidak pas,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya