Soloraya
Rabu, 26 November 2014 - 07:44 WIB

RITUAL GUNUNG KEMUKUS : Pemkab Sragen Tak Akan Tutup Kemukus

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan orang ngalap berkah dengan berebut air bekas penyucian kelambu penutup makam Pangeran Samudro. Tradisi Larap Slambu diselenggarakan setiap tanggal 1 Suro, bertepatan dengan haul Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen. Foto diambil, Kamis (15/11/2012). (Mahardini/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN-Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, menyatakan tidak akan menutup objek wisata ziarah Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, Pendem, Sumberlawang.

Namun Bupati menyatakan komitmennya segera menyelesaikan persoalan praktik prostitusi terselubung atau seks bebas berbalut ritual ziarah di tempat itu.

Advertisement

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati saat dihubungi Solopos.com melalui ponsel, Selasa (25/11/2014).

Tindakan represif segera dilakukan untuk memberangus prostitusi di Gunung Kemukus.

Advertisement

Tindakan represif segera dilakukan untuk memberangus prostitusi di Gunung Kemukus.

“Gunung Kemukus sebagai tempat ziarah tidak perlu ditutup. Ekses negatif mitologi menyesatkan dan keberadaan PSK yang perlu dilarang secara represif,” kata dia.

Orang nomor satu di Bumi Sukowati tersebut menegaskan Gunung Kemukus bukan lah lokalisasi. Namun, dia melanjutkan, Gunung Kemukus adalah objek ziarah yang disalahgunakan.

Advertisement

“Nanti kita awali dengan sosialisasi,” imbuh dia.

Pernyataan senada disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat ditemui wartawan. Dia segera menggelar rapat bersama satker terkait.

Dia memastikan tempat-tempat mesum di Gunung Kemukus segera ditutup. Namun menurut dia Pemkab tengah mengkaji pijakan atau dasar hukumnya.

Advertisement

“Kita segera rakor dengan Satpol PP, Kesbangpolinmas, Camat, Disparbudpor, untuk petakan masalah. Yang jelas image prostitusi akan kami hilangkan,” kata dia.

Tatag mengatakan Pemkab tidak akan menutup objek wisata ziarah di Gunung Kemukus.

Tapi Pemkab akan meluruskan pemahaman salah tentang ritual ziarah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif