Soloraya
Jumat, 7 Januari 2022 - 09:16 WIB

Ritual Ngalap Berkah di Makam Pangeran Samudro Ternyata Ada Sejak 1970

Tim Solopos  /  Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Slambu menutupi makam Pengeran Samudro yang terletak di Kompleks Gunung Kemukus, Sumberlawang, Sragen, Selasa (5/12/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Ritual ngalap berkah di makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, ternyata sudah ada sejak 1970.

Adapun ritual ngalap berkah di Gunung Kemukus yang dimaksud adalah ritual berhubungan intim dengan lawan jenis yang bukan pasangan sahnya selama tujuh kali dalam waktu satu lapan. Menurut Juru Kunci Makam Pangeran Samudro, Hasto Pratomo, hal ini mulai terjadi sejak tahun 1970-an. Dia mengaku tidak lelah memberikan edukasi kepada peziarah sejak dirinya mulai menjadi juru kunci di tahun 1988, namun masih banyak yang melakoni ritual tersebut.

Advertisement

Baca Juga:  Misteri Buto Cakil di Bekas Pabrik Goni Klaten

“Zaman kakek saya dulu belum ada tradisi seperti itu. Kalau yang diajarkan hanya datang, bersuci di Sendang Ontrowulan kemudian berdoa di makam. Tapi sekarang disalahartikan,” cerita dia kepada Solopos.com, 2012 silam.

Advertisement

“Zaman kakek saya dulu belum ada tradisi seperti itu. Kalau yang diajarkan hanya datang, bersuci di Sendang Ontrowulan kemudian berdoa di makam. Tapi sekarang disalahartikan,” cerita dia kepada Solopos.com, 2012 silam.

Ritual ngalap berkah di makam di Gunung Kemukus muncul karena adanya wasiat dari Pangeran Samudro semasa hidupnya. Adapun isi wasiat tersebut adalah sebagai berikut, “Sing sopo duwe panjongko marang samubarang kang dikarepke bisane kelakon iku kudu sarono pawitan temen, mantep, ati kang suci, ojo slewang-sieweng, kudu mindeng marang kang katuju, cedhakno dhemene kaya dene yen arep nekani marang penggonane.”

Baca Juga: Harga Rokok 2022 Naik 12 Persen, Apa Penyebabnya?

Advertisement

Ada satu kata dalam wasiat tersebut, yakni dhemenan, disalahartikan oleh para peziarah Gunung Kemukus. Dalam bahasa Jawa dhemenan dianggap memiliki arti sebagai kekasih lain yang bukan istri/suami sah, kekasih gelap, istri/suami simpanan. Akibatnya, peziarah makam Pangeran Samudro harus membawa dhemenan saat ke Gunung Kemukus.

Baca Juga:  Berapa Tarif Sunat di Juru Supit Bogem Jogja?

Padahal arti sesungguhnya, kata dhemenan dalam wasiat tersebut memiliki makna keinginan yang diidam-idamkan, cita-cita yang ingin segera terwujud atau tercapai seperti seakan-akan ingin menemui kekasih. Sebagaimana dijelaskan dalam  penelitian dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Advertisement

The New Kemukus, Daya Tarik Wisata Religi Makam Pangeran Samudro di Sragen

Meski dahulu mempunyai cerita mitos nglarap berkah, kini Gunung Kemukus telah bersolek menjadi destinasi wisata baru di Sragen. Mengusung nama baru, The New Kemukus, destinasi wisata di Desa Pendem ini mencoba melepaskan diri dari citra sebagai objek wisata esek-esek yang dulu lekat sekali.

Dengan pembangunan infrastruktur di sana-sini, Gunung Kemukus seolah terlahir kembali. Di objek wisata ini, pengunjung akan bisa menikmati fasilitas baru yang disediakan juga pemandangan alam yang ditawarkan.

Baca Juga:  Hasilnya Mirip Jengger Ayam, Siapa Pernah Sunat di Juru Supit Bogem?

Advertisement

Disparpora Sragen telah menyiapkan event untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Sragen pada Mei 2022 di The New Kemukus. Berbagai atraksi seni akan dipentaskan, antara lain pagelaran musik.

Penataan kawasan Kemukus juga tak mengesampingkan kepentingan ekonomi warga sekitar. Di The New Kemukus tersedia selter bagi warga setempat berjualan. Akses objek wisata juga telah didukung dengan berbagai fasilitas pendukung transportasi, antara lain halte baru untuk layanan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.

Baca Juga:  Banyak Dikoleksi Artis, Berapa Harga Spirit Doll alias Boneka Arwah?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif