Solopos.com, SOLO — Pernyataan GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro yang menyatakan dirinya mendapat gelar Pangeran Sepuh di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, menuai kontroversi.
Pengageng Wedhana Satria Pura Mangkunegaran Solo, KRMT Lilik Priarso, mengatakan sudah sejak lama Paundra dijadikan pangeran sepuh. Dia menyebut ada kesalahpahaman dalam pengertian gelar tersebut.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Kalau keterangan dari saya, sejak putra Mangkunagoro diberi gelar Gusti Pangeran Harya itu sudah Pangeran Sepuh. Kok mau dijadikan Pangeran Sepuh,” ujarnya kepada wartawan di kantornya, Selasa (15/3/2022).
Baca juga: Profil Paundrakarna, Pangeran Sepuh Mangkunegaran Solo
Menurutnya, Pangeran Sepuh adalah sosok pangeran yang dituakan. Sebelum mendapat gelar GPH, lanjut Lilik, putra Mangkunagoro mendapat gelar Gusti Raden Mas.
“Itu salah pengertian saja. Kalau sudah GPH sudah Pangeran Sepuh,” terangnya.
Pria kelahiran Jakarta, 19 April 1979 itu lahir dengan nama Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara. Dia kemudian menjadi Bendoro Raden Mas Paundrakarna.
Baca juga: Paundrakarna Jadi Pangeran Sepuh, Pura Mangkunegaran: Salah Pengertian
Selanjutnya dia mendapat gelar sebagai Gusti Raden Mas Paundrakarna dengan nama panggilan Gusti Mas, Gusti Timur, dan Ti Mas. Setelah dewasa, namanya berganti dengan nama sepuh, Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna. Hal itu dijelaskan Paundra melalui akun Instagram pribadinya, @gph_paundrakarnajs.
“Saya terlahir dengan nama Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, kemudian menjadi Bendoro Raden Mas Paundrakarna SJ. Kemudian berganti menjadi Gusti Raden Mas Paundrakarna SJ (dengan nama panggilan Gusti Mas, Gusti Timur dan Ti Mas). Setelah saya mendewasa nama saya berganti nama sepuh menjadi Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna Jiwo Suryonegoro,” jelasnya seperti dikutip Solopos.com. Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Dijadikan Pangeran Sepuh Mangkunegaran, Ini Reaksi Paundra
Wisuda Pangeran Putra
Pemberian gelar sebagai Pangeran Putra di Pura Mangkunegaran dilakukan melalui prosesi wisuda. Wisuda tersebut merupakan prosesi wajib yang digelar untuk memberikan gelar kepada anak KGPAA Mangkunagoro.
Wisuda Paundrakarna sebagai Pangeran Putra Mangkunegaran dimeriahkan atraksi budaya Larung Ageng 2022. Berdasarkan catatan Harian Umum Solopos, dalam wisuda itu dia menjadi pangeran putra dengan gelar Gusti Pangeran Haryo di depan nama kelahirannya. Dia kemudian beralih nama menjadi Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna Jiwo Suryonegoro.
Wisuda sebagai pangeran putra itu tidak berkaitan dengan persiapan menjadi raja. Kala itu, usia Paundra masih sangat muda, yaitu 23 tahun.