Soloraya
Jumat, 28 Januari 2022 - 14:12 WIB

Roadshow dan Podcast, Upaya Bawaslu Boyolali Ajak Warga Awasi Pemilu

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan pengembangan Desa Anti Politik Uang oleh Bawaslu Boyolali di Kecamatan Simo pada 2021. (Istimewa/Bawaslu Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali melaksanakan beberapa kegiatan untuk menggenjot pengawasan partisipatif oleh masyarakat, menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan dilaksanakan serentak.

Kegiatan Bawaslu Boyolali tersebut diwujudkan dalam beberapa hal seperti sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan kerja-kerja kepengawasan. Demikian disampaikan Widodo, Koordinator Divisi Hukum, Humas dan Data Informasi (Datin) Bawaslu Boyolali, saat ditemui Solopos.com, Kamis (27/1/2022), di Boyolali.

Advertisement

“Kami aktifkan seluruh media sosial Bawaslu Boyolali, kemudian sesuai dengan rencana kerja Bawaslu Boyolali di tahun 2022 ini, kami fokus pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya mensosialisasikan ajakan untuk ikut mengawasi pemilu yang akan datang,” kata Widodo.

Baca juga: Kompak, Bawaslu Boyolali Gandeng Pramuka Awasi Pemilu

Advertisement

Baca juga: Kompak, Bawaslu Boyolali Gandeng Pramuka Awasi Pemilu

Widodo mengatakan divisi Humas Bawaslu Boyolali sering melakukan kegiatan podcast, webinar dan talkshow lewat media sosial yang mereka miliki. Konten media sosial Bawaslu Boyolali, kata Widodo, lebih pada mendiskusikan isu-isu kepemiluan.

“Kami mengundang beberapa narasumber yang kompeten untuk mendiskusikan terkait dengan isu-isu kepemiluan baik yang sifatnya evaluasi pelaksanaan kegiatan pemilu yang sebelumnya, maupun berbicara tentang ideal Pemilu yang akan datang terkait kerja-kerja pengawasan,” jelasnya.

Advertisement

“Kami juga mendirikan Saka Adhyasta Pemilu di Boyolali, itu sudah dilaunching. Rencananya nanti sekitar bulan Februari atau Maret akan kami start untuk mulai pelatihan. Harapannya akan muncul bibit-bibit baru dari organisasi gerakan Pramuka di Boyolali. Dan akan muncul para relawan yang ikut menggerakkan demokrasi khususnya dalam kepengawasan pemilu sebagai pengawas partisipatif,” ungkap Widodo.

Baca juga: Begini Cara Bawaslu Boyolali Mengenang Panwascam yang Meninggal Saat Bertugas

Sementara itu, anggota Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Boyolali, Rubiyanto, mengatakan ada hal lain selain sosialiasi melalui media sosial, salah satunya pengembangan Desa Pengawasan dan Desa Anti Politik Uang di Boyolali.

Advertisement

“Tujuan pembentukan Desa Pengawasan dan Desa Anti Politik Uang adalah untuk membentuk karakter masyarakat yang memiliki kesadaran politik tinggi untuk mewujudkan demokrasi bersih dan bermartabat, serta memiliki komitmen tinggi untuk menolak dan melawan politik uang. Kemudian meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan partisipatif,” kata Rubiyanto saat ditemui di kantornya pada Kamis (27/1/2022).

Rubiyanto mengatakan di tahun 2021, Bawaslu Boyolali memiliki empat Desa Pengawasan dan Empat Desa Anti Politik Uang. Total keseluruhan sejak 2019, Bawaslu Boyolali telah mengembangkan 7 Desa Pengawasan dan 7 Desa Anti Politik Uang di Boyolali.

Baca juga: Info Lur… Vaksin Booster Tersedia Lagi bagi 20.000 Warga di Boyolali

Advertisement

Selain mengembangkan program yang dulu pernah berjalan, di tahun 2022 ini Bawaslu Boyolali juga akan menargetkan pengawasan partisipatif dari penyandang disabilitas di Boyolali.

“Kami concern bagaimana melibatkan komunitas difabel yang selama ini termarjinalkan dalam beberapa aspek. Kami akan ajak untuk mengawasi pemilu sebagai pengawas partisipatif, karena jumlah mereka juga tidak sedikit. Mereka juga punya peran dan hak yang sama untuk mengawasi pemilu. Untuk program difabel bentuknya sosialiasi, kami akan mengundang mereka, memberikan materi dalam bentuk seminar,” jelas Rubiyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif