Soloraya
Selasa, 1 Agustus 2023 - 18:46 WIB

Rona Warna dalam Harmoni, Pameran 43 Karya Pelukis Soloraya

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat beberapa karya lukis pada pameran lukis bertajuk Rona Warna Dalam Harmoni di Natur Gallery, Mangkubumen, Banjarsari, Solo, Selasa (1/7/2023). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak 43 lukisan baru terpasang dan dipamerkan di Natur Gallery, Mangkubumen, Banjarsari, Kota Solo. Lukisan-lukisan tersebut merupakan buah karya dari para seniman senior Soloraya yang khusus dikirim ke galeri untuk dipamerkan.

Pengelola Galeri, Bambang Natur, menyebut tidak mudah mengumpulkan karya para pelukis senior di Solo dalam satu pemeran. Pasalnya kecenderungan para seniman yang individualistik membuat mereka lebih memilih pameran tunggal.

Advertisement

“Mereka kan terfragmen, lalu yang kedua mereka individualistik,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di galeri, Senin (1/8/2023).

Dia mengatakan dengan mengumpulkan karya seniman dalam satu galeri bisa berpotensi memantik pertumbuhan industri seni rupa meski skalanya masih lokal.  Dengan ‘infrastruktur’ seperti galeri seni ini bakal berkorelasi positif pada pasar seni rupa.

Advertisement

Dia mengatakan dengan mengumpulkan karya seniman dalam satu galeri bisa berpotensi memantik pertumbuhan industri seni rupa meski skalanya masih lokal.  Dengan ‘infrastruktur’ seperti galeri seni ini bakal berkorelasi positif pada pasar seni rupa.

“Itu pasti tu, semakin banyak galeri semakin bagus untuk Solo,” kata dia.

Ketika memasuki bagian depan galeri, pengunjung disambut ruang khusus yang memamerkan lukisan-lukisan berlabel Natur Gallery. Bambang menyebut lukisan-lukisan yang dipamerkan di ruang depan ditujukan untuk kebutuhan dekorasi.

Advertisement

Lalu bagian belakang galeri terdapat ruang pameran yang menampilkan 42 lukisan pelukis dari Soloraya. Bambang menyebut pada bagian belakang, lukisan yang dipamerkan merupakan murni inisiatif dan kreativitas si pelukis. 

Para pelukis menyusun tema bersama lalu menggarap lukisan baru untuk dipamerkan. Tema pemeran tersebut yakni rona warna dalam harmoni.

Lukisan yang terpasang kebanyakan beraliran realis. Bambang sebagai pencinta seni mengakui Kota Solo banyak memiliki pelukis-pelukis aliran realis yang hebat. Beberapa lukisan realis yang terpasang seperti karya Mulyanto berjudul Bunga Matahari Mekar.

Advertisement

Mulyanto secara detail melukis bunga matahari, termasuk bagian-bagian terkecil seperti daun, ranting, pencahayaan, sampai objek kecil lainnya. Dominan warna kuning dan hijau yang terlukis semakin memperkuat kesan ‘nyata’.

Bambang kemudian menunjukan kepada Solopos.com, dua lukisan yang memiliki makna paling dalam. Lukisan pertama yakni karya Gunawan H berjudul Sekaring Bawono Langgeng, yang memperlihatkan sebuah ukiran tembok yang bergambar bahtera, lalu di atas kanan terlukis bunga bewarna merah muda.

“Saya lihat goresan tintanya sangat detail, kalau jam kerjanya tidak tinggi, tidak bisa. Ini betul-betul memindahkan relief yang ada di batu candi itu ke dalam kanvas dengan sangat detail,” kata dia.

Advertisement

Dia menjelaskan makna lukisan karya Gunawan memberikan refleksi spiritual. Menurut dia, bahtera yang ada terlukis itu merepresentasikan kehidupan. Lalu dalam kehidupan harus beriring doa yang disimbolkan dengan keabadian bunga merah muda.

“Jadi orang dalam perjalanan hidup harus berdoa agar dapat ridho dari ilahi,” kata dia.

Lukisan yang kedua, yakni karya Edy S yang berjudul Menuju Surga juga membawa pesan spiritual. Lukisan yang dominan dengan warna menyala merah itu melukiskan orang Jawa yang sudah tua dengan pakaian lurik. Di samping orang tua itu terdapat penggambaran Yesus yang sedang mengulurkan tangan.

“Usia sepuh harus berpikir kepada surgawi, dan duniawinya juga harus dilupakan. Dua itu memang lebih bertema spiritual,” kata dia.

Bambang mengatakan masih banyak pelukis-pelukis maestro di Solo yang belum mendapat tempat dan eksposur. Natur Gallery dimaksudkan sebagai tempat bertemunya para pencinta seni dengan seniman. Dengan begitu ekosistem dan pasar seni rupa di Solo bisa bergeliat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif