SOLOPOS.COM - Sebuah bus Rosalia Indah terbakar di Tol Solo-Semarang, tepatnya di wilayah Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Sabtu (16/3/2024) sore. Saat kejadian bus tersebut melaju dari arah Solo menuju Semarang. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Penyebab kebakaran Bus Rosalia Indah di Tol Solo-Semarang KM 478+600 B tepatnya di Dukuh Ngargosari, Kecamatan Ampel (sebelumnya tertulis Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali), Kabupaten Boyolali, Sabtu (16/3/2024) sore, diduga karena korsleting.

Kru bus dan penumpang mengaku terdengar ledakan dari bagian belakang mobil sebelum muncul api.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Agista Ryan Mulyanto, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, dalam keterangan tertulis menyampaikan kejadian tersebut menimpa bus Rosalia Indah berpelat nomor AD 1769 OF sekitar pukul 17.45 WIB.

“Akibat kebakaran bus sempat menyebabkan arus lalu lintas di wilayah tersebut mengalami antrean,” kata dia seperti dikutip Solopos.com.

Agista menyampaikan bus tersebut telah selesai dipadamkan sekitar satu jam dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi.

“Sejumlah 20 penumpang dan dua kru, termasuk pengemudi, dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi menuju Gerbang Tol Boyolali untuk menunggu jemputan,” kata dia.

Ia menjelaskan bus tersebut sedianya dari Ponorogo, Jawa Timur hendak menuju Baturaja di Lampung.

Agista menyampaikan kronologi kejadian terbakarnya bus berawal dari kendaraan yang berjalan dari arah timur ke barat atau Solo-Semarang.

“Sesampai di lokasi kejadian, bus mengalami korsleting listrik dan sopir mendengar suara ledakan di bagian mesin mobil,” kata dia.

Sopir pun menepikan bus dan berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR).

Namun api terlanjur membesar dan membakar badan mobil. Kru bus pun segera mengevakuasi penumpang menjauh dari kendaraan yang terbakar.

Setelah mendapatkan laporan Satlantas Polres Boyolali bersama dengan pihak Trans Marga Jateng, PJR Jateng 7, dan Damkar Boyolali langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi penumpang, memadamkan api, dan mengatur arus lalu lintas.

“Arus lalu lintas sudah berangsur pulih, asalkan mengikuti arahan petugas mengambil jalur kanan bisa lewat. Kami juga mengimbau kepada pengguna jalan supaya tidak berhenti dan memotret tempat kejadian perkara supaya arus lalu lintas lancar,” terang Agista.

Ia menghimbau kepada semua pengusaha transportasi untuk selalu melakukan pengecekan berkala terhadap kendaraan yang dipakai.

Hal tersebut sebagai langkah antisipatif sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Menurut Agista, keselamatan umum baik penumpang dan pengemudi lebih diutamakan dibandingkan bisnis.

“Kami juga berterima kasih kepada pihak terkait yang telah merespons cepat dalam menangani kejadian kebakaran bus tersebut sehingga kejadian teratasi, tidak ada korban jiwa, serta dalam waktu yang cepat arus lalu lintas berjalan dengan lancar,” kata dia.

Sebelumnya, salah satu warga setempat, Yamto, mengungkapkan bus Rosalia Indah terbakar jelang berbuka puasa sekitar pukul 17.30 WIB.

“Tadi banyak warga yang nonton dari jembatan [di atas tol] sini. Kalau saya awalnya lihat dari rumah, kok ada asap tebal tinggi dari barat, saya kira rumah kebakar, ternyata bus,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di jembatan Tol Boyolali, Sabtu petang.

Ia menjelaskan api yang membakar bus cukup besar. Yamto juga melihat bus Rosalia Indah lain akan tetapi ia tak melihat jelas adakah penumpang di lokasi tersebut.

“Tadi untuk pemadam kebakaran tiba sekitar pukul 18.00 WIB,” kata dia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com pukul 19.05 WIB, api sudah tidak terlihat di lokasi kejadian. Namun, terlihat dari kejauhan beberapa petugas mengatur lalu lintas agar tidak macet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya