Soloraya
Jumat, 13 Mei 2022 - 10:54 WIB

Round Up 2 Perguruan Silat Nyaris Bentrok di Boyolali, Ini Kronologinya

Nimatul Faizah  /  Gigih Windar Pratama  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pertandingan Silat Seni Bela Diri (Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Dua kelompok perguruan silat nyaris terlibat bentrok di wilayah Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa (10/5/2022) malam. Ketegangan antara kedua pihak dipicu kabar hoaks.

Beruntung, ketegangan bisa diredam oleh aparat berwajib dan elemen lain sehingga dua kelompok itu tak saling bertemu.

Advertisement

Keributan tersebut berawal dari munculnya berita hoaks terkait meninggalnya salah satu anggota perguruan silat karena dianiaya oleh anggota perguruan silat lain. Akibat termakan kabar hoaks tersebut, anggota perguruan silat yang merasa anggotanya menjadi korban datang dari luar daerah seperti Semarang, Sragen, Salatiga, dan Karanganyar akan menggeruduk perguruan silat lain yang disangka menjadi pelaku penganiayaan di daerah Andong.

Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, saat ditemui wartawan di Mapolres Boyolali, Rabu (11/5/2022), mengungkapkan Polres Boyolali telah menetralisir isu hoaks itu dan sudah bertemu dengan orang yang disangka telah meninggal dunia karena dianiaya kelompok perguruan silat lain. “Ternyata [orangnya] masih hidup,” kata Asep.

Advertisement

Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, saat ditemui wartawan di Mapolres Boyolali, Rabu (11/5/2022), mengungkapkan Polres Boyolali telah menetralisir isu hoaks itu dan sudah bertemu dengan orang yang disangka telah meninggal dunia karena dianiaya kelompok perguruan silat lain. “Ternyata [orangnya] masih hidup,” kata Asep.

Baca juga: 2 Kelompok Perguruan Nyaris Bentrok di Boyolali, Ini Kata PSHT Solo

Dia memastikan orang yang dikabarkan meninggal karena dianiaya itu dalam keadaan sehat dan tidak kekurangan suatu apa pun. Menurut Kapolres, konflik antarkelompok di Andong, Boyolali itu berhasil dicegah.

Advertisement

Asep menambahkan, anggota yang dikabarkan meninggal dari kelompok diduga perguruan silat tersebut kemudian membuat video untuk memberitahukan bahwa kondisinya baik-baik saja. Orang tersebut, tambah dia, juga mengimbau rekan-rekan satu kelompoknya untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Kami sendiri mengimbau kepada warga masyarakat di Boyolali untuk tidak mudah termakan isu-isu yang tidak benar dan menyesatkan. Untuk kejadian kesalahpahaman semalam sudah bisa kami tangani dan situasi sekarang sudah pulih kembali,” ungkap dia.

Menurut Kapolres, ada sekitar 200–300 orang terlibat dalam kesalahpahaman massa di Andong. Kemudian sekitar 20 orang diamankan untuk dimintai keterangan di Polres Boyolali untuk pendalaman kasus namun belum ada satu pun yang dijadikan tersangka.

Advertisement

Baca juga: Buntut Laka Sepur Kelinci Boyolali, Dishub-Polres Sukoharjo Lakukan Ini

Tanggapan PSHT Solo

Bentrokan dua perguruan silat yang nyaris terjadi di Kecamatan Andong, Boyolali, itu pun mendapat respons dari sejumlah pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Solo. Mereka mengeluarkan pernyataan terkait perselisihan antara PSHT dan Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti di Andong, Boyolali, Selasa (10/5/2022).

Mereka mengimbau para anggota PSHT di Kota Bengawan untuk tidak terprovokasi dengan kejadian yang dipicu informasi hoaks tersebut. Seperti disampaikan Dimas, Ketua Ranting PSHT Parluh 16 Serengan, dalam video yang diunggah akun Instagram @polrestasurakarta, Kamis (12/5/2022).

Advertisement

Sementara itu, Ketua PSHT Kota Solo Devi Rachyuanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (12/5/2022), menyebut bentrok di Andong, Boyolali, Selasa (10/5/2022), sudah selesai dan berujung damai. “Sudah selesai, kami sudah berdamai juga, jadi tidak ada masalah lagi,” ujarnya singkat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif