Solopos.com, SOLO – Status Solo sebagai lokasi kejadian luar biasa atau KLB Corona terus dipantau. Saat ini RSUD Dr. Moewardi Solo telah menangani empat pasien yang dikarantina terkait penyakit akibat virus corona atau Covid-19.
Satu pasien positif corona di Solo meninggal dunia, Rabu (11/3/2020). Sisanya satu positif corona, sementara dua lainnya berstatus suspect.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Tiga dari empat pasien yang ditangani paramedis RSUD Dr. Moewardi Solo berasal dari klaster yang sama. Mereka mengalami gejala Covid-19 sepulang dari seminar di Bogor.
3 Kelompok Ini Ditelusuri Terkait Pasien Meninggal Positif Corona di Solo
Sementara satu lainnya adalah seorang pemandu wisata dari Bali. Belum dijelaskan bagaimana riwayat perjalanan kontaknya dengan pasien corona lainnya.
Suspect Wonogiri
Salah satu pasien suspect corona yang dikarantina di RSUD Dr. Moewardi Solo itu berasal dari Wonogiri. Dia yang berjenis kelamin wanita berusia 43 tahun diduga sebagai rekan pasien positif corona yang telah meninggal.
Menanggapi penyebaran wabah penyakit corona yang semakin cepat, Gubernur Jawa Tengah , Ganjar Pranowo, mengumumkan semua sekolah di Jateng diliburkan selama dua pekan. Keputusan serupa sebelumnya telah diambil oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, yang menetapkan Solo KLB Corona, Jumat (13/3/2020).
Rudy—sapaan akrab F.X. Hadi Rudyatmo—juga menyiapkan dana khusus senilai Rp2 miliar untuk menanggulangi wabah virus corona atau SARS-CoV-2. Dana tersebut nantinya dipakai untuk membeli cairan disinfektan serta hand sanitizer yang dibutuhkan.
Ini Alasan 1 Suspect Corona Wonogiri Dirujuk ke RS Moewardi Solo
193 Ekor Kelelawar Dibakar
Selain itu Pemerintah Kota Solo juga telah memusnahkan 193 ekor kelelawar milik pedagang di Pasar Burung Depok, Sabtu (14/3/2020). Kelelawar yang dimusnahkan diberikan secara sukarela oleh pedagang kepada Pemkot.
Seratusan kelelawar itu dimusnahkan lantaran dikhawatirkan menjadi biang kerok penyebaran wabah virus corona di Solo. Kelelawar itu dimusnahkan dengan cara dibius di dalam kandang. Kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan dibakar di lahan milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo di sebelah utara Pasar Depok.
Warga Solo Borong Sembako di Swalayan, Stok Dijamin Cukup
Sebagai catatan, kelelawar yang dibakar hanya yang diperdagangkan di Pasar Depok Solo. Bukan yang hidup di alam bebas.
Sebelumnya Pemkot Solo telah mengirimkan sampel kelelawar tesebut untuk diuji coba. Hasilnya, sampel kelelawar di Pasar Depok Solo mengandung virus Beta Corona.
Virus Beta Corona memang berbahaya, namun tidak menular ke manusia. Virus itu hanya bisa menular ke hewan lain.