Soloraya
Sabtu, 28 Maret 2020 - 08:22 WIB

Round Up Corona Sukoharjo: Positif Bertambah Jadi 2 Orang

Nugroho Meidinata  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Ada penambahan kasus konfirmasi positif corona di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) sebanyak satu orang. Dengan begitu, total kasus positif di Kabupaten Jamu itu menjadi dua orang.

Berdasarkan data yang diunggah di laman Corona.sukoharjokab.go.id, jumlah pasien positif corona di Sukoharjo kini menjadi dua orang.

Advertisement

Adapun penambahan satu orang positif ini merupakan pasien berasal dari Grogol, Sukoharjo yang meninggal dunia di RSUD Dr Moewardi Solo pada Kamis (19/3/2020) lalu.

Disdukcapil Klaten Setop Sementara Layanan Rekam Data E-KTP 

Advertisement

Disdukcapil Klaten Setop Sementara Layanan Rekam Data E-KTP 

Sekda Sukoharjo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Agus Santosa, mengonfirmasi hal itu. Namun dia tak memberikan banyak keterangan tentang pasien tersebut dan meminta media menunggu detail informasi itu hingga Senin (30/3/2020) depan.

Juru bicara gugus tugas percepetan penanganan Covid-19 Sukoharjo, Gani Suharto, menyatakan hal serupa. Dia mengaku tengah mencari data pasien positif corona yang berasal dari Grogol, Sukoharjo. Gani menyebut bakal membeberkan perkembangan kasus virus corona di Sukoharjo pada pekan depan.

Advertisement

"Senin pekan depan akan ada rilis perkembangan kasus virus corona secara jelas dan rinci. Kami juga akan sampaikan upaya pemerintah dalam mencegah penularan virus corona," kata dia, Jumat (27/3/2020).

Sementara itu, untuk jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP di Sukoharjo sebanyak 11 orang dan orang dalam pemantauan atau ODP sebanyak 135 orang.

Warga Laweyan Ditemukan Tak Bernyawa di Pertokoan Jl Radjiman Solo

Advertisement

Sukoharjo Lockdown?

Agus Santosa mengatakan pihaknya tidak akan menerapkan lockdown terhadap wilayahnya. Pemkab Sukoharjo lebih memilih untuk menguatkan physical distancing atau pembatasan jarak untuk memutus mata rantai penularan virus corona.

"Kebijakan lockdown harus dilakukan serentak di setiap daerah. Banyak pertimbangan tidak menerapkan lockdown. Kami lebih memilih menguatkan physical distancing yang menjadi kunci dalam pencegahan virus corona. Kebijakan ini bisa diterapkan masyarakat di mana saja," kata dia, Jumat.

Jatah Libur Pemain Persis Solo Kembali Diperpanjang

Advertisement

Agus meminta pemerintah desa hingga ketua rukun tetangga (RT) memantau kondisi kesehatan para perantau yang mudik ke kampung halaman. Para pemudik diperkirakan tiba di tanah kelahiran secara bergelombang hingga Ramadan.

Mereka diminta menjalani karantina mandiri selama 14 hari sesuai protokoler kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Jika hal ini tidak dilakukan, dikhawatirkan jumlah pasien positif corona di Sukoharjo bakal bertambah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif