Soloraya
Kamis, 30 April 2020 - 13:32 WIB

Round-Up Covid-19 Soloraya: 117 Pasien Positif, 4 Hari Tambah 34 Kasus

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wabah virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Kasus pasien positif Covid-19 di Soloraya terus bertambah. Berdasarkan data terbaru hingga Kamis (30/4/2020), ada 117 orang terinfeksi virus corona di Soloraya.

Pasien positif Covid-19 di Soloraya paling banyak berasal dari Sukoharjo dengan total 33 orang. Sebanyak 7 orang dinyatakan sembuh, 13 menjalani isolasi mandiri, 10 dirawat, dan 3 meninggal dunia.

Advertisement

Kota Solo menjadi wilayah dengan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak kedua di Soloraya. Totalnya ada 22 orang warga Solo yang positif terinfeksi virus corona. Dari 22 kasus itu, 5 sembuh, 4 meninggal dunia, dan 13 menjalani perawatan intensif.

Kisah Mbak Tutut Tegaskan Ibu Tien Meninggal Bukan Karena Tertembak

Advertisement

Kisah Mbak Tutut Tegaskan Ibu Tien Meninggal Bukan Karena Tertembak

Selanjutnya kasus positif Covid-19 di Karanganyar terbilang cukup parah di wilayah Soloraya. Dari 17 kasus konfirmasi positif, 3 di antaranya meninggal dunia, 2 sembuh, dan 12 masih menjalani perawatan.

Sementara di Klaten dengan jumlah kasus yang sama seperti Karanganyar, yakni 17, belum ada pasien yang meninggal. Malahan dua pasien positif corona di Klaten dinyatakan sembuh. Sementara 15 lainnya masih dirawat intensif.

Advertisement

Di Wonogiri ada 10 kasus positif Covid-19. Satu orang dinyatakan sembuh dan satu lainnya meninggal dunia. Sementara delapan sisanya masih dalam perawatan.

Jumlah Pasien RS di Sragen Anjlok 50%, Warga Takut Berobat?

Angka pasien positif Covid-19 di Soloraya paling sedikit berada di wilayah Boyolali. Sampai saat ini Boyolali baru melaporkan 7 kasus dengan satu orang meninggal.

Advertisement

Berdasarkan data tersebut, total ada 117 kasus pasien positif Covid-19 di Soloraya hingga siang ini pukul 13.00 WIB.

Dalam empat hari terakhir tercatat ada penambahan 34 pasien positif terinfeksi virus corona. Hal ini dipengaruhi percepatan hasil tes swab yang dikerjakan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan sejumlah lembaga.

Bukan Hanya Memesona, Bledug Kuwu Grobogan Juga Punya Legenda Unik

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif