Soloraya
Selasa, 21 Desember 2021 - 09:29 WIB

Round Up: Karena Lampu Tembak, Pemotor Aniaya Sopir Angkutan Feeder BST

Mariyana Ricky P.d  /  Muh Khodiq Duhri  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa berfoto di depan lima unit angkutan feeder BST milik Pemkot Solo yang diparkir di halaman eks SMPN 3 Solo di Timuran, Banjarsari, Rabu (29/04/2021). (Solopos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com. SOLO  —  Sudibyo, 40, seorang sopir angkutan feeder Batik Solo Trans (BST) menjadi korban penganiayaan dari seorang pengendara sepeda motor pada Minggu (19/12/2021) petang. Sudibyo mendapat dua pukulan di kepala masing-masing dengan tangan kosong dan menggunakan helm.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, insiden penganiayaan itu bermula ketika Sudibyo mengemudikan angkutan feeder BST dari arah Serabi Notosuman hendak berbelok ke kanan menuju Jl. Gatot Subroto, Solo. Di saat yang bersamaan, sebuah sepeda motor matic melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat.

Advertisement

Baca Juga: Penumpang Ambil HP Orang di Feeder BST Solo, Begini Penjelasan Operator

Khawatir terjadi kecelakaan, Sudibyo spontan menyalakan lampu dim atau lampu tembak jarak jauh. Ia juga membunyikan klakson supaya pengendara motor dari lawan arah itu mau mengurangi kecepatannya.

Advertisement

Khawatir terjadi kecelakaan, Sudibyo spontan menyalakan lampu dim atau lampu tembak jarak jauh. Ia juga membunyikan klakson supaya pengendara motor dari lawan arah itu mau mengurangi kecepatannya.

Namun, sorotan lampu dim dan klakson itu ternyata membuat murka pengendara motor yang belum diketahui identitasnya itu. Meski tidak ada benturan, pengendara motor itu tampak kesal dengan Sudibyo.

Setelah melintasi simpang empat Notosuman, angkutan feeder itu berhenti di bus stop. Sesuai aturan, semua angkutan feeder BST harus berhenti di bus stop. Kesempatan itu ternyata digunakan oleh pengendara motor untuk meluapkan emosinya.

Advertisement

“Pengendara motor itu tiba-tiba lalu balik arah dan memarkir sepeda motor tepat di depan feeder sehingga membuat kendaraan tak bisa jalan,” jelas Project Manager PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Solo, Suyanta, selaku operator angkutan feeder BST Solo kepada Solopos.com, Senin (20/12/2021).

Pengendara motor itu sempat menggedor pintu kemudi angkutan feeder dan memaksa sang sopir keluar. Dia memaki sang sopir dengan kata-kata kasar. Bahkan, pengendara motor itu nekat memukul kepala sopir itu sebanyak dua kali. Pukulan pertama dengan tangan kosong mengenai bagian atas telinga.

Pukulan pertama itu memang tidak membuat kepalanya lecet atau berdarah. Namun, pukulan itu sudah cukup membuat sopir pusing. Sementara pukulan kedua menggunakan sebuah helm membuat pelipis mata lecet dan lebam hingga mengeluarkan sedikit darah.

Advertisement

Baca Juga: Viral Penumpang Ambil Iphone XR Tertinggal di Feeder BST Koridor 8 Solo

“Dari rekaman video terdengar sama-sama pengendara motor itu  teriak, “Kamu bisa nyopir tidak? Itu sudah dua arah,” kata Suyanta menirukan teriakan pengendara motor.

Suyanta mengakui di atas pukul 18.00 WIB, jalan itu sudah berlaku dua arah. Dia menganggap terjadi perbedaan persepsi antara sopir angkutan feeder dengan pengendara motor itu.

Advertisement

“Kejadiannya kan sekitar pukul 18.01 WIB hingga 18.03 WIB. Mungkin sopir feeder menganggap dia melaju dari timur belum satu arah. Tapi, pengendara motor menganggap itu sudah satu arah. Itu hanya masalah perbedaan persepsi,” papar Suyanta.

Baca Juga: Pengoperasian 2 Koridor BST sampai Sukoharjo Tinggal Tunggu Izin Trayek

Suyanta menyesalkan insiden pemukulan yang dialami sopir angkutan feeder itu terjadi. Dia menegaskan sopir angkutan feeder itu sudah bekerja sesuai SOP.

Driver saya [angkutan feeder] sudah berada dalam posisi yang benar. Tidak ada indikasi sengaja [membuat masalah]. Toh juga tidak ada senggolan antarkendaraan. Itu hanya peristiwa berlalu lintas biasa,” terang Suyanta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif