Soloraya
Kamis, 29 September 2022 - 08:19 WIB

ROUND UP: Kasus Kades Berjo Tak Sekali hingga Warga Buat BBM dari Plastik

Indah Septiyaning W  /  Magdalena Naviriana Putri  /  Gigih Windar Pratama  /  Nugroho Meidinata  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan sasak Sukoharjo sudah bisa dilalui dua lajur, pihak pengelola selalu mengganti sasak yang rusak. Selasa (27/9/2022). (Solopos.com/Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SOLO–Sejumlah peristiwa terjadi sepanjang Rabu (28/9/2022) di wilayah Soloraya. Berikut ulasannya

1. Kasus Kades Berjo Ngargoyoso Karanganyar ternyata tidak sekali

Kepala Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Suyatno, untuk kali kedua harus merasakan dinginnya lantai ruang tahanan.

Advertisement

Ia kembali ditahan pada Selasa (27/9/2022) setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi BUMDes Berjo.

Suyatno sempat mangkir dari panggilan pertama penyidik Kejari Karanganyar pada Selasa (20/9/2022) bersamaan dengan pemanggilan mantan Direktur BUMDes Berjo, Eko Kamsono.

Kades Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Suyatno, hendak memasuki mobil dengan tangan diborgol, Selasa (27/9/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Eko yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama, langsung ditahan setelah diperiksa di hari itu.

Advertisement

Sepekan berselang, giliran Kades Suyatno yang ditahan setelah ia memenuhi panggilan kedua Kejari.

Ini menjadi pengalaman kali kedua Suyatno mendekam di sel tahanan.

Sebelumnya, ia juga pernah ditahan atas kasus illegal logging atau pembalakan liar pohon pinus di kawasan hutan lindung Gunung Lawu pada 2016.

Saat itu ia menjabat sebagai Kepala Dusun Tambak, Desa Berjo.

Advertisement

Penahanan kala itu juga dilakukan penyidik Kejari Karanganyar. Barang bukti yang disita berupa gergaji, sabit, tali dadung, dan truk putih berisi beberapa batang kayu olahan.

Ia dijerat Pasal 83 Ayat (1) Butir A dan B Undang-undang (UU) Nomor 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.

2. Warga Sukoharjo olah Plastik menjadi BBM

Berawal dari keprihatinan melihat banyak sampah plastik di sungai sekitar desanya, warga Dukuh Kebak RT 001/RW 013, Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Purwanto, 40 membuat inovasi sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Purwanto mendaur ulang sampah plastik menjadi BBM dengan proses pembakaran.

Advertisement

Purwanto telah memulai mendaur ulang sampah plastik menjadi BBM sejak Maret 2018 dengan bermodalkan tutorial dari YouTube. Awalnya dia membuat percobaan itu menggunakan kaleng roti hingga pelat besi.

“Saya uji coba pakai blek (kaleng roti) dan akhirnya bisa, lalu pakai alat hasil rakitan sendiri dari pelat besi. Kalau yang pelat besi itu bisa sampai 2-3 kilogram sampah plastik kering,” kata Purwanto saat ditemui di lokasi produksi, Rabu (28/9/2022).

Namun, karena berkapasitas kecil dia akhirnya mengajukan alat pembakaran yang lebih besar ke Kementerian Perindustrian melalui DPRD Sukoharjo.

Pengajuan itu akhirnya terpenuhi pada 2019, dia mendapatkan alat pembakaran semacam tungku dengan kapasitas lebih besar yakni 20 kilogram. Harga tungku pembakaran itu ditaksir mencapai Rp200 juta.

Advertisement

Purwanto membeberkan dari 20 kilogram sampah plastik itu dapat menghasilkan 17 liter solar, minyak tanah hingga premium.

Dari ketiga jenis BBM itu jenis solar dapat menghasilkan 12 liter sementara lima liter lainnya bisa menjadi minyak tanah hingga premium.

3. Lokasi jembatan sasak penghubung Sukoharjo dan Solo setelah Jembatan Mojo ditutup

Buntut penutupan Jembatan Mojo, Jembatan Sasak yang merupakan penghubung Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo dengan Kampung Sewu, Jebres, Solo, ini viral.

Bahkan, lokasi Jembatan Sasak ramai didatangi pemotor yang hendak menyebrang.

Saking ramainya, pemotor rela antre untuk menyeberang Jembatan Sasak tersebut.

Mereka rela antre dan menunggu giliran untuk melintas. Hal ini dikarenakan jarak tempuh lebih pendek dan cepat ketika lewat Jembatan Sasak daripada memutar lewat Jembatan Bacem dan Jurug C.

Advertisement
Kondisi penambahan lajur jembatan sasak yang masih dalam proses pengerjaan pada Senin (26/9/2022) (Solopos.com/Tiara Surya Madani).

Untuk lewat jembatan yang terbuat dari anyaman bambu ini, pengendara sepeda motor harus membayar Rp2.000 hingga Rp3.000.

Perlu diingat, ketika lewat Jembatan Sasak, pengendara sepeda motor disarankan untuk pelan dan hati-hati.

Meski ramai oleh pengendara sepeda motor, ternyata masih banyak yang belum mengetahui lokasi Jembatan Sasak, penghubung antara Mojolaban Sukoharjo dan Kampung Sewu Jebres ini.

Jembatan ini membentang dari Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Jebres ke Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo.

Berdasarkan informasi di Google Maps, jika dari arah Solo, lokasi tepatnya berada di Jalan Beton No. 23 RW 6, Sewu, Jebres.

Bagi Anda yang sulit untuk mencari lokasi Jembatan Sasak, disarankan untuk menggunakan aplikasi Google Maps dan arahkan GPS pada ponsel Anda ke Jembatan Sasak.

Untuk keamanannya, ada petugas yang membantu para pengendara melewati Jembatan Sasak di Bengawan Solo ini.

Pihak pengelola juga ternyata akan mengganti anyaman bambu yang pecah karena dilalui kendaraan.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif