Soloraya
Senin, 27 Desember 2021 - 09:18 WIB

Round Up: Pedagang Pasar Bunder Sragen Campur Cabai Agar Lebih Murah

Tri Rahayu  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lombok dengan kualitas super atau original asal Prambanan, Sleman, dan Muntilan Magelang dijual dengan harga Rp95.000/kg di Pasar Bunder Sragen, Minggu (26/12/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah pedagang Pasar Bunder Sragen menyiasati mahalnya harga cabai dengan cara mencampur jenis cabai rawit merah dengan cabai rawit putih. Upaya itu dilakukan agar harga cabai lebih murah sehingga tidak memberatkan konsumen.

Harga cabai rawit di Sragen semakin pedas pada momen Natal dan menjelang Tahun Baru 2022. Harga cabai rawit dari Prambanan, Sleman, dan Magelang tembus Rp95.000/kg. Sementara harga cabai rawit dari Jawa Timur harganya Rp86.000/kg  per Minggu (26/12/2021). Tingginya harga cabai rawit itu terjadi selama 1-2 pekan terakhir.

Advertisement

Seorang pedagang cabai rawit sret asal Karanggede, Boyolali, yang jualan di Pasar Bunder Sragen, Yuliatman, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu siang, menyampaikan mahalnya harga itu ditentukan kualitasnya. Dia menyebut harga cabai rawit sret asal Prambanan, Sleman, dan Magelang itu kualitasnya lebih besar, tidak ada yang rusak, dan panjang-panjang serta paling pedas.

Baca Juga: Pedes Gila! Harga Cabai Rawit di Wonogiri Tembus Rp90.000/Kg

Advertisement

Baca Juga: Pedes Gila! Harga Cabai Rawit di Wonogiri Tembus Rp90.000/Kg

Harga jual cabai rawit merah itu, sebut Yuliatman, bisa tembus Rp93.000-Rp95.000/kg. Harga tersebut, ujar dia, sudah bertahan sejak dua pekan terakhir.

“Kalau cabai rawit merah dari Jawa Timur kualitasnya lebih rendah. Setiap kulakan 10 kg itu jatuhnya bersih hanya 9 kg karena yang kena sortir rusak atau busuk itu sampai 1 kg. Saya kulakan Rp75.000 maka dengan biaya sortir dan penyesuaian harga setelah sortir itu kalau dihitung-hitung harga jualnya bisa di atas Rp90.000/kg. Untuk menurunkan harga biasanya saya campuri cabai rawit putih sehingga cabai rawit campuran itu saya jual dengan harga Rp85.000/kg,” jelas Yuliatman.

Advertisement

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Klaten Kian Meroket Hingga Rp90.000/Kg

Kualitas cabai yang turun itu disebabkan karena musim penghujan dengan kelembapan tinggi sehingga cabai mudah membusuk. Pedagang cabai asal Puro Asri, Karangmalang, Sragen, Sarjito, 42, mengatakan momen Natal dan Tahun Baru itu sebenarnya tidak berpengaruh pada tingginya harga cabai rawit merah.

Harga cabai rawit itu, ujar dia, lebih disebabkan karena faktor cuaca di musim hujan yang mengakibatkan banyak petani gagal panen. Barang yang tidak banyak itulah, ujar Sarjito, mengakibatkan harga cabai rawit merah tinggi.

Advertisement

“Sejak sepekan ini saya jual dengan harga Rp86.000/kg khusus untuk cabai rawit merah original. Sebelumnya harga cabai itu berkisar antara Rp60.000-Rp70.000/kg. Dia mengatakan untuk cabai rawit merah yang dengan kualitas tidak original hanya Rp83.000/kg karena harus menyortir yang rusak,” jelasnya.

Baca Juga: Harga Cabai Merah di Kulonprogo Anjlok Jadi Rp7500/Kg, Petani Merugi

Sarjito kulakan cabai rawit merah dari Jawa Timur dan Boyolali. Untuk harga cabai lainnya, sebut Sarjito, ada perubahan tetapi tidak signifikan. Dia menyebut cabai merah besar turun dari harga Rp32.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Kemudian cabai kriting stabil Rp30.000/kg.

Advertisement

“Cabai besar hijau turun dari harga Rp24.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Sayuran tomat naik dari Rp3.500/kg menjadi Rp8.000/kg. Kalau tomat ini mungkin pengaruh Natal karena kenaikannya terjadi sejak tiga hari terakhir. Bawang merah naik dari Rp15.000/kg menjadi Rp24.000-Rp25.000/kg. Sementara harga bawang putih berkisar antara Rp26.000-Rp27.000/kg,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif