Soloraya
Senin, 26 Juni 2023 - 08:31 WIB

Round Up: Pendaki Lawu Meninggal dan Pembunuh Wanita di Kalijambe Ditangkap

Indah Septiyaning Wardani  /  Tri Rahayu  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota tim SAR Karanganyar bersiap mengevakuasi seorang pendaki Gunung Lawu yang dilaporkan meninggal dunia di Pos 4, Minggu (25/6/2023). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR – Sejumlah peristiwa besar yang menyita perhatian publik terjadi pada Minggu (25/6/2023). Dua di antaranya terkait mahasiswi Undip yang ditemukan meninggal dunia di jalur pendakian Gunung Lawu serta penangkapan dua terduga pembunuhan wanita yang jasadnya dibuang di sebuah kebun pisang di Kalijambe, Sragen.

Berita yang menyita perhatian publik pertama terkait mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Anindita Syafa N.K., 20, meninggal dunia saat berada di Pos 4 Gupakan Menjangan Candi Cetho, Minggu (25/6/2023).

Advertisement

Diduga korban mengalami hipotermia. Korban mendaki bersama 17 mahasiswa. Mereka dikabarkan menggelar summit di puncak Gunung Lawu yang berketinggian sekitar 3.265 mdp itu.

“Dari informasi yang kami peroleh ada 17 orang pendaki dalam satu rombongan. Korban merupakan satu-satunya perempuan yang ikut dalam pendakian itu, ujar Staf Kecamatan Jenawi, Kristanto, kepada Solopos.com.

Advertisement

“Dari informasi yang kami peroleh ada 17 orang pendaki dalam satu rombongan. Korban merupakan satu-satunya perempuan yang ikut dalam pendakian itu, ujar Staf Kecamatan Jenawi, Kristanto, kepada Solopos.com.

Namun, saat berada di Pos 4, korban diduga mengalami hipotermia, sehingga ditinggal para pendaki lain ke puncak. Saat ditemukan seorang porter sekitar pukul 12.06 WIB, korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, mulut berbusa, dan denyut jantung tidak ada.

Pada pukul 13.30 WIB, jiwa pendaki itu dipastikan sudah tidak tertolong. Korban mendaki dengan rombongan Undip Semarang melalui jalur pendakian Candi Cetho. Saat ditemukan pendaki menggunakan baju warna biru dongker, celana warna krem, dan jaket warna merah.

Advertisement

Berita lain yang menyita perhatian publik pada Minggu terkait penangkapan dua terduga pelaku pembunuhan terhadap wanita yang ditemukan di sebuah kebun di Dukuh Kalioso, Desa Jetiskarangpung, Kalijambe, Sragen, pada Kamis (22/6/2023) lalu.

Aparat Polres Sragen bergerak cepat untuk mengungkap misteri temuan mayat perempuan di Dukuh Kalioso RT 003, Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen, Kamis (22/6/2023). Polisi hanya butuh waktu tiga hari bisa mengungkap misteri pelaku dugaan pembunuhan terhadap perempuan asal Dukuh Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Karanganyar itu.

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama saat dihubungi Solopos.com, Minggu (25/6/2023), mengungkapkan aparat Polres Sragen bergerak cepat dan bekerja keras mengungkap kasus dugaan pembunuhan perempuan yang diketahui bernama Yuspita Sari Anggit Pratama, 22, warga Klodran, Colomadu, Karanganyar itu.

Advertisement

Dia menyampaikan sekecil apa pun informasi langsung dikejar. Hasil sementara dari autopsi, kata Kapolres, menjadi data awal untuk mengungkapk kasus tersebut sembari menunggu hasil autopsi lengkapnya.

“Sudah tertangkap dua orang. Ternyata lokasi di Kalijambe [kebun pisang] itu menjadi lokasi pembuangannya. Indikasi lokasi kejadiannya ada di wilayah Boyolali. Untuk lebih jelasnya akan disampaikan dalam rilis di Mapolres Sragen, Senin besok [26/6/2023],” kata Kapolres.

Kasatreskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiyono juga membenarkan bahwa dua pelaku terkait temuan jenazah di Kalijambe, Sragen, sudah ditangkap. Wikan enggan menjelaskan lebih lanjut tentang kronologinya. Dia menyampaikan segera menyampaikan kepada wartawan pada Senin besok.

Advertisement

Sebelumnya, Wikan menemukan penyebab kematiannya berdasarkan hasil autopsi sementara. “Secara resmi hasil autopsi belum keluar. Hasil sementara, ada luka memar di bagian leher sebelah kanan. Luka memar itu merupakan luka luar dan luka dalam. Akibat itulah, korban lemas dan meninggal karena tersumbatnya saluran pernapasan,” jelas Wikan.

Dia menerangkan luka memar itu belum bisa dipastikan disebabkan karena jeratan atau karena dicekik. Dia mengaku masih mendalami penyebab luka memar pada leher korban. Pendalaman yang dilakukan Wikan juga berkaitan dengan hasil visum luar, seperti keluarnya darah pada hidung dan mulut. “Kami baru memastikan penyebab kematian korban dulu. Kami juga masih mendalami tentang adanya indikasi kesengajaan dari pihak lain,” ujarnya.

Wikan mengaku banyak menemukan kejanggalan dalam penemuan mayat di kebun pisang yang terletak di Kalioso, Kalijambe itu. Dia mengatakan kejanggalaan itu ditemukan dari lokasi kejadian dan kondisi fisik jenazah.

Dia menyatakan untuk identitas korban sudah benar dan sudah diakui oleh pihak keluarga. Dia mengatakan dari pengakuan keluarga, sebelum kejadian korban memang pamit dari rumah untuk fotokopi berkas bersama temannya dengan mengendarai motor Honda Beat warna hitam, kemungkinan Rabu (21/6/2023) karena jenazah ditemukan pada Kamis pagi.

“Sejak pamit itu korban tidak kembali. Kami meminta keterangan teman korban, bahwa saat bersamanya ada yang menghubungi. Teman korban itu ditinggalkan sehingga korban pergi sendiri. Korban ini diketahui karyawan pabrik plastik di Ngemplak, Boyolali,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif