SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Solopos.com) – Dinas Pertanian (Distan) Sukoharjo berencana mencairkan dana bantuan bagi para petani yang lahannya mengalami puso atau gagal panen. Sosialisasi untuk pencarian dana senilai Rp 9 miliar itu bakal mulai digelar Selasa (5/7/2011).

“Mulai besok kami akan mulai sosialisasikan itu per kecamatan. Total bantuan sekitar Rp 9 miliar,” jelas Kepala Distan Sukoharjo, Giyarti kepada Espos, Senin (4/7/2011). Dia menjelaskan bantuan dari pusat itu akan dikucurkan bagi 2.482 hektare area persawahan yang tercatat Distan setempat mengalami kegagalan panen. Giyarti mengalkulasikan bantuan itu dikucurkan Rp 3,5 juta sampai Rp 3,7 juta untuk setiap hektare sawah puso.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bantuan itu, lanjut dia, secara teknis langsung ditransfer dari pusat ke rekening kelompok-kelompok tani sasaran. Dia menjelaskan bantuan itu dikhususkan untuk kepentingan budidaya tanaman. “Jadi tidak boleh bagi rata atau dibagikan uangnya begitu saja, harus direalisasikan untuk kepentingan budidaya entah budidaya tanaman atau pupuk,” tegasnya.
Dia menjelaskan bantuan itu tidak berlaku terhadap pemilik sawah yang mengalami puso yang status kepemilikannya telah berpindah ke pihak lain. Kepala Distan memaparkan bantuan itu akan dikucurkan seluruh wilayah puso di Sukoharjo, kecuali Kecamtan Gatak dan Baki. “Nanti kami sosialisasikan tiap kecamatan. Jadi akan berlangsung sampai sepuluh hari mendatang,” tambahnya.

Sosialisasi itu dikatakannya sekaligus sebagai langkah mencari persetujuan para petani mengenai kesanggupan menjalankan secara teknis pencairan bantuan berikut alokasinya. “Jika petani tak sanggup maka kami tak akan memfasilitasi terkucurnya bantuan itu,” lanjutnya. Jika petani menyepakati materi sosialisasi, lanjut dia, bantuan direncanakan cair sekitar November mendatang. Sedianya alokasi bantuan itu ditargetkan menjadi perbaikan kualitas pertanian di Sukoharjo pada awal tahun mendatang. “Bantuan harus dialokasikan secara benar soalnya kalau tidak akan menjadi muspra (sia-sia-red),” imbuhnya.

Menanggapi masih adanya penanaman padi dalam bulan ini, Giyarti menyatakan akan menindaklanjuti hal itu dengan mendatangi para Kades sesuai lokasi kegiatan tanam padi. “Hari ini kami masih terus berkeliling dan data belum masuk semua. Untuk yang masih nekat, kami akan datangi ke kelurahan untuk mencari jalan tengah dan mendengar apa mau mereka,” terangnya.

ovi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya