SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

Air bersih Boyolali, dana Rp18 miliar disiapkan untuk memasang 6.000 sambungan air pdam.

Solopos.com, BOYOLALI — Dana Rp18 miliar siap dimanfaatkan untuk biaya pemasangan 6.000 sambungan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Boyolali.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Ampera Boyolali, Cahyo Sumarso, mengatakan dana tersebut berasal dari APBN.

“Dana itu merupakan dana hibah APBN untuk kegiatan sambungan rumah masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 6.000 unit. Pemasangan ini dilaksanakan 2017 ini sampai batas akhir September,” ujarnya di Boyolali, Rabu (24/5/2017).

Dia menambahkan nilai per sambungan tersebut sebesar Rp3 juta. “Jadi pihak PUDAM Boyolali memperoleh anggaran sebesar Rp18 miliar untuk mewujudkan 6.000 sambungan itu,” imbuh dia.

Saat ini PUDAM Boyolali baru memperoleh 4.500 calon pelanggan sehingga pihaknya masih harus menambah 1.500 lagi calon peserta.

“Karena ketersediaan air bersih di Boyolali sudah cukup baik dengan adanya sumur, Pamsimas maupun swadaya masyarakat sehingga kami harus mencari lagi yang belum punya,” beber dia.

Cahyo menambahkan pihaknya juga membuka layanan pendaftaran bagi yang berminat ikut program ini. Caranya dengan mendatangi/mendaftar ke kantor PUDAM Boyolali dengan menyerahkan fotokopi KTP. Selanjutnya calon pelanggan yang bersangkutan akan didata dan diverifikasi untuk proses lebih lanjut.

Mereka cukup membayar biaya sambungan sebesar Rp999.920 yang bisa diangsur. Nilai ini lebih murah dari biaya sambungan reguler yakni Rp1,5 juta-Rp1,7 juta.

“Uang muka minimal Rp249.920 dan sisanya Rp.750.000 bisa diangsur setiap bulan maksimal selama 20 kali,” tandas Cahyo.

Di sisi lain, saat ini capaian sambungan air bersih yang telah diwujudkan PUDAM sebanyak 52.000 sambungan untuk mengairi 300.000 jiwa yang tersebar di seluruh wilayah Boyolali.

Pihaknya mengakui PUDAM baru bisa melayani 70 persen cakupan layanan air bersih di Boyolali. Namun demikian BUMD itu berharap dapat melayani 100 persen sambungan air bersih untuk masyarakat Kota Susu.

Lebih lanjut Cahyo mengatakan air bersih tidak semua disediakan PUDAM namun dilayani juga dari Pamsimas dan swadaya masyarakat.

Sementara untuk bisa meningkatakan cakupan layanan air bersih tersebut, PUDAM sejak 2010 lalu telah menggandeng negara maupun donatur untuk penyediaan anggaran penyediaan air bersih.

Program dimaksud yakni sambungan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (SR-MBR). “Pada tahun lalu 2010 hingga 2014 didanai dari Kementerian PU, Bappenas, Kemenkeu dan Ausaid. Sementara untuk tahun 2015 hingga 2017 ini murni APBN dari kementerian/lembaga tersebut,” terang Cahyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya