SOLOPOS.COM - Rumah Sakit (RS) dr. Oen Kandang Sapi Solo dipercaya Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam pengembangan metode baru survei akreditasi. (Istimewa)
Solopos.com, SOLO — Di pengujung 2021, Rumah Sakit (RS) dr. Oen Kandang Sapi Solo menerima kepercayaan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam pengembangan metode baru survei akreditasi.
Dalam rilis yang diterima Solopos.com, Rumah Sakit yang berusia 88 tahun ini terpilih sebagai tempat latihan survei (Magang) bagi Surveyor KARS secara daring selama tiga hari, Kamis-Sabtu (9-11/12/ 2021).
Direktur Utama RS dr Oen Kandang Sapi Solo, dr. William Tanoyo, M.Kes, menyambut hangat permintaan ini karena menjadi kesempatan emas bagi Rumah Sakit untuk belajar dan mengevaluasi tata laksana pelayanan yang selama ini dijalankan.
Dalam kegiatan survei akreditasi, biasanya surveyor datang ke rumah sakit untuk melakukan penelusuran dan penilaian dari sisi dokumen maupun pelaksanaan layanan di lapangan.
Dalam kegiatan survei akreditasi, biasanya surveyor datang ke rumah sakit untuk melakukan penelusuran dan penilaian dari sisi dokumen maupun pelaksanaan layanan di lapangan.
Baca Juga: Indef Proyeksikan Cukai Rokok Naik Berkisar 13%—14%
Pada survei secara daring ini, penelusuran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi video konferensi antara civitas hospitalia Droenska di Solo, pembimbing/mentor surveyor berada di Surabaya, dan Surveyor Magang berada di berbagai wilayah di Indonesia.
Penelusuran dilakukan di tiga bidang dengan masing-masing pembimbing, yang meliputi dr. Lilik Marliana, MM sebagai mentor untuk Surveyor Manajemen; dr. Lina Julianty Prijatno, Sp.M, MM, PhD sebagai mentor untuk Surveyor Medis, dan Rosa Dwi Sahati, S.Kep., Ners., MARS sebagai mentor untuk Surveyor Keperawatan.
Saat sesi wawancara antara mentor surveyor dengan RS dr. Oen Kandang Sapi Solo, ketiga Mentor Surveyor bersama ratusan Surveyor Magang diajak untuk virtual tour ke seluruh area layanan di Rumah Sakit.
Baca Juga: Persatuan Rumah Sakit Minta Kenaikan Tarif Kelas Standar BPJS Kesehatan
Di masing-masing unit rumah sakit terdapat kameraman yang menyorot kondisi area pelayanan atau dokumen bukti dan seorang narator memberikan penjelasan sesuai pertanyaan dari mentor surveyor.
Surveyor juga meminta staf di Rumah Sakit untuk melakukan praktik cuci tangan 6 langkah, menangani tumpahan cairan infeksius, menerima pasien yang hendak mendaftar rawat inap, menangani komplain, memberi edukasi kepada pasien, hingga praktik persiapan memandikan jenazah.
Di hari ketiga latihan survei, surveyor menguji kesigapan petugas rumah sakit saat terjadi keadaan darurat melalui simulasi kebakaran dan kegawatdaruratan medis.
Petugas tampak cekatan dalam mempersiapkan piranti-piranti untuk melakukan pertolongan, hal ini didukung oleh pelatihan yang rutin diselenggarakan Rumah Sakit sebagai bekal keterampilan seluruh karyawan.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Kelas Standar Kemungkinan Dipatok Rp75.000
Ketua Eksekutif KARS, Dr. dr. Sutoto, M.Kes, FISQua, menyampaikan, latihan ini menjadi titik awal pengembangan metode survei akreditasi rumah sakit yang dahulu dilakukan secara konvensional, diubah ke metode online di masa pandemi Covid-19.
Tujuan dilaksanakan survei simulasi ini adalah untuk memastikan rumah sakit yang telah terakreditasi tetap mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanannya dari evaluasi sebelumnya.
Fakta uniknya, KARS memberi waktu kepada Rumah Sakit untuk mempersiapkan kegiatan Latihan Survei ini hanya dalam dua minggu saja. Dalam sesi santiaji atau pemberian petunjuk atau pengarahan mengenai strategi kerja, mentor surveyor menyampaikan di samping perbaikan- perbaikan yang perlu dilakukan, Rumah Sakit dinilai mampu menyelenggarakan proses survei akreditasi dengan baik di masa pandemi Covid-19.