Soloraya
Rabu, 22 Januari 2020 - 21:49 WIB

RS Indriati Boyolali Dibuka Tapi Layanan BPJS Masih 6 Bulan Lagi

Nadia Lutfiana Mawarni  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dokter RS Indriati menata peralatan di ruang IGD rumah sakit setempat, Rabu (22/1/2020). (Solopos/Nadia Lutfiana Mawarni)

Solopos.com, BOYOLALI -- Rumah Sakit (RS) Indriati Boyolali resmi dibuka Rabu (22/1/2020). RS yang berlokasi di Jalan Raya Solo-Semarang Km 02, Mojosongo, atau gedung bekas RSI Al-Amin itu langsung melayani pasien pada hari yang sama setelah peresmian.

Kendati begitu, RS Indriati Boyolali belum bisa melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Manajemen rumah sakit menargetkan layanan JKN bisa dilayani enam bulan lagi.

Advertisement

Direktur RS Indriati, Bambang Sugiyanto, mengatakan setelah peresmian selesai manajemen akan mengambil akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sehingga layanan JKN bisa diproses.

“Waktunya antara 3-6 bulan, sebelum itu kami baru bisa menerima pasien kategori umum,” ujar Bambang dalam konferensi pers di rumah sakit setempat, Rabu.

Dokter PNS RSUD Gemolong Datang Pukul 11.00 WIB, Bupati Sragen: Etikanya Bermasalah!

Advertisement

Konferensi pers itu dihadiri Pimpinan PT Delta Merlin sebagai pendiri RS Indriati Gideon Haryanto serta Wakil Direktur Edwin Sanjaya. Saat ini RS Indriati berstatus rumah sakit swasta tipe D.

Sejumlah pelayanan ditawarkan baik medis maupun nonmedis seperti IGD 24 jam, klinik umum, klinik gigi, spesialis penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan, serta THT.

Pelayanan rawat inap mulai kelas III hingga VIP dibanderol di bawah Rp100.000 hingga Rp400.000-an. Sementara pelayanan penunjang medis di antaranya laboratorium 24 jam, farmasi 24 jam, dan pelayanan medical checkup.

Advertisement

Tes Psikologi Raja-Ratu Keraton Agung Sejagat: Toto Berkhayal, Fanni Cerdas

Memiliki visi menjadi rumah sakit unggulan dan tepercaya di Boyolali dan sekitarnya, RS Indriati berupaya memberikan layanan optimal kepada masyarakat. Bambang menegaskan dalam memberikan layanan kesehatan prinsip utama bukan ketersediaan bangunan rumah sakit, namun yang lebih penting adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan ilmu kedokteran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif