SOLOPOS.COM - Dua direksi (kanan) RS PKU Muhammadiyah Sragen dikukuhkan Ketua PWM Jateng, K.H. Tafsir (kiri) di aula RS setempat, Rabu (27/10/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Sragen membangun gedung Lantai III dan IV senilai Rp7 miliar. Ini dilakukan untuk pengembangan RS dari tipe D menuju ke tipe C.

Manajemen RS PKU Muhammadiyah Sragen menargetkan bisa meraih predikat RS tipe C pada 2023 mendatang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Penjelasan itu disampaikan Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Sragen, dr. Indra Agus Setyawan, saat ditemui wartawan seusai dilantik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021). Dia mengatakan target menjadikan RS PKU Muhammadiyah menjadi RS tipe C ini menjadi salah satu tujuannya menjabat Dirut.

Indra mengatakan dengan pembangunan Lantai III dan IV itu maka pengembangan RS akan lebih luas dan sarana prasarana (sarpras) juga ikut berkembang. Selain itu, Indra berkomitmen untuk mendirikan Kantor Layanan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) RS PKU Muhammadiyah Sragen.

Baca Juga: Di Karanganyar akan Dibangun Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah

“Pembangunan RS berdasarkan rencana anggaran biaya (RAB) mencapai Rp32 miliar. Sekarang untuk Lantai III dan IV itu tinggal struktur dan arsitekturnya yang ditargetkan selesai pada 2021 ini. Pada 2022 nanti, kami akan melengkapi mechanical electrical dan gedung layak fungsinya. Sekarang RS ini masih tipe D dan harapannya di 2023 bisa naik menjadi tipe C,” ujar Indra.

Dia menerangkan sebagai RS tipe C nantinya harus memenuhi sarana dan prasarana standar, misalnya tempat tidur harus 100 unit. Sekarang RS PKU Muhammadiyah Sragen baru memiliki 86 tempat tidur. Indra melanjutkan, selain 100 tempat tidur, juga menyediakan ruang intensive care minimal 10% dan ruang isolasi Covid-19 10%.

“Untuk tenaga yang dimiliki terdiri atas 16 dokter. Mereka terdiri atas dokter penyakit dalam [2], dokter kandungan [2], dokter bedah [2], dokter ortopedi [1], dan dokter anak [1]. Kemudian, dokter saraf [2], dokter paru [1], dan dokter rehab medis [1]. Perawat sebanyak 98 orang dan bidan 16 orang,” jelasnya.

Baca Juga: Menko PMK Sebut Karanganyar Cocok untuk Pengembangan Pendidikan

Terkait penanganan Covid-19, RS PKU Muhammadiyah Sragen mengikuti instruksi Bupati Sragen. Saat kasus Covid-19 tinggi, ungkap Indra, pihaknya sempat menyediakan 23 tempat tidur. Namun sekarang dikembalikan pada standar minimal 10% dari total tempat tidur, yakni  delapan unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya