Soloraya
Selasa, 29 Maret 2022 - 19:07 WIB

RST Slamet Riyadi Solo Pastikan Tetap Pakai Terapi DSA Inovasi Terawan

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RST Slamet Riyadi Solo. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi Solo memastikana akan tetap membuka pelayanan terapi metode digital substraction angiography (DSA) alias terapi cuci otak inovasi dokter Terawan Agus Putranto.

Seperti diketahui, Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXXI di Banda Aceh, Aceh, Jumat (25/3/2022), merekomendasikan kepada Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memecat dokter Terawan Agus Putranto sebagai anggota IDI.

Advertisement

Mantan Menteri Kesehatan itu dinilai telah melakukan pelanggaran etika berat. Kendati begitu, RST Slamet Riyadi Solo memastikan tetap menggunakan hasil inovasinya.

Baca Juga: Duduk Perkara Pemecatan Mantan Menkes Terawan

Komandan Komando Resor Militer (Korem) 074/Warastratama Kolonel Inf Achiruddin menjelaskan layanan DSA di RST Slamet Riyadi tetap berjalan seperti biasa. Tidak ada masalah meskipun dokter Terawan berurusan dengan IDI.

Advertisement

“Itu kan ada tenaga ahlinya RST, termasuk perangkat yang ada, melayani prajurit TNI beserta keluarga. Jadi tidak ada masalah sebetulnya. Tetap berjalan,” katanya ditemui wartawan di Loji Gandrung, Selasa (29/3/2022).

Baca Juga: Pemecatan Terawan Berbahaya bagi Kedokteran Indonesia, Mengapa?

Danrem mengatakan DSA tidak hanya dioperasikan dokter Terawan namun dilayani oleh para tenaga ahli. Layanan DSA diperuntukkan para prajurit TNI beserta keluarganya.

Advertisement

“Ini ada hubungan pribadi, urusan personal antara dokter Terawan dengan IDI. Terkait dengan RST tidak masalah. Proses itu tetap berjalan karena untuk kebaikan, kesehatan, dan kepentingan prajurit dengan keluarga,” jelasnya.

Baca Juga: Praktik Terapi Cuci Otak, Dokter Terawan Dipecat IDI

Kolonel Inf Achiruddin mengatakan tidak mengetahui jumlah pasien yang telah menjalani terapi DSA sejauh ini. Data itu dipegang Kepala RST Slamet Riyadi Solo sementara Korem 074/Warastratama melakukan supervisi.

Namun, Achiruddin mengatakan pasien yang menjalani terapi DSA kondisinya bagus. “Kami mengacu perintah pimpinan selama pimpinan TNI AD masih memperbolehkan, tidak ada masalah,” lanjutnya. Sebagai informasi, layanan DSA RST Slamet Riyadi Solo diresmikan tahun lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif