RSUD dibangun, harga tanah di Kadipiro naik 300%

Solo (Solopos.com)–Harga tanah di kawasan Solo utara terus meroket seiring dilaksanakannya berbagai program pemerintah baik tingkat kota maupun Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Kenaikan signifikan harga tanah bukan hanya terjadi di Kelurahan Mojosongo, Jebres. Melainkan juga terjadi di Kelurahan Kadipiro, Banjarsari. Seiring pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solo di Ngipang, Kadipiro, harga tanah di kawasan itu naik 300 persen. Informasi yang dihimpun Solopos.com di Kantor Kelurahan Kadipiro, Senin (7/11/2011), harga tanah di Kampung Ngipang sudah mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta/meter persegi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Padahal sebelum ada pembangunan RSUD harga tanah di kawasan itu di kisaran Rp 100.000 hingga Rp 400.000/meter persegi. Hal itu diakui Sekretaris Kelurahan Kadipiro, Cahyo Pamuji, saat ditemui Solopos.com. Menurut dia, kenaikan harga tanah merupakan dampak langsung dari pembangunan gedung RSUD di Ngipang. Saat ditanya lahan dengan luas 10 hektare di Kadipiro untuk investasi pembangunan wahana permainan Trans Studio, menurutnya masih tersedia.

“Di utara RSUD Ngipang, berbatasan dengan Ngemplak, Boyolali, masih ada lahan cukup luas, sepertinya mencapai 10 hektare,” katanya.

Cahyo melanjutkan lahan luas di utara RSUD Ngipang berupa persawahan kering milik warga setempat. Hanya saja menurut dia sejauh ini belum ada intruksi atau pemberitahuan apa pun dari Pemkot terkait rencana masuknya investor Trans Studio.

Sedangkan Camat Banjarsari, Danang Sulindriyanto, saat dihubungi melalui ponselnya mengakui sudah terjadi perkembangan di Solo utara. Menurut dia beberapa kelurahan di Banjarsari yang masuk kawasan Solo utara seperti Sumber, Kadipiro dan Nusukan malah berkembang pesat di bawah kepemimpinan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Rudy.

(kur)