SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters )

1 Pasien suspect difteri diisolasi di RSUD dr. Moewardi Solo.

Solopos.com, SOLO — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo mengisolasi satu pasien suspect difteri. Pasien tersebut diketahui seorang anak berusia 9 tahun berjenis kelamin laki-laki yang merupakan warga Laweyan Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sang pasien dirawat di rumah sakit tersebut sejak Selasa (6/3/2018) dan pada Jumat (10/3/2018) pasien ditempatkan di ruang isolasi.

Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD dr. Moewardi Solo, Eko Haryati, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, bakteri ternyata tidak tumbuh di dalam tubuh pasien, sehingga bocah tersebut dinyatakan suspect difteri.

“Tapi tetap kami taruh di ruang isolasi,” terang dia saat dijumpai , di rumahnya kawasan Mojosongo Solo, Jumat.

Wanita berjilbab itu menerangkan pasien tersebut awalnya mengalami panas tinggi kemudian dicek di laboratorium.

Eko Haryati mengatakan sejak 2017 hingga saat ini, RSUD dr. Moewardi Solo sudah merawat dua pasien suspect difteri dari Solo dan satu pasien rujukan asal Jawa Timur (Jatim).

“Tapi yang dua itu [satu pasien dari Solo dan satu dari Jatim] kemudian sembuh,” terang dia.

Saat ini, ungkap dia, pihak rumah sakit telah mengedukasi keluarga pasien, baik mengenai gejala, cara penularan, dan perawatan.
Pihaknya juga melaksanakan program edukasi kepada masyarakat soal difteri.

“Dulu kami sudah melakukan penyuluhan dan menyebarkan leaflet,” imbuh Eko Haryati.

Lebih lanjut, Eko menyatakan tidak dapat menceritakan riwayat dan data keluarga bocah Laweyan tersebut. “Itu di luar wewenang saya,” katanya.

Namun demikian, Eko Haryati menyatakan saat ini sang bocah tersebut sudah ditangani oleh seorang dokter anak yang menjadi dokter penanggung jawab serta satu dokter THT.

Dikutip dari laman wikipedia, difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Anak-anak umur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit itu.

Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan (membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya