SOLOPOS.COM - Seorang petugas PKRS mengedukasi para pasien rawat jalan tentang pencegahan penyakit menular di lobi tunggu RSUD Gemolong Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Dok. RSSG Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — RSUD dr. Soeratno Gemolong (RSSG) Sragen membuat inovasi  bernama Jejaring Warga dan Komunitas Promosi Kesehatan (Jiwa Korsa). Inovasi tersebut menginisiasi peran warga untuk ikut mengubah perilaku dan sikap masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Kabid Pengembangan dan Informasi RSSG Sragen, Imas Wulandari, mengatakan inovasi tersebut  untuk mendukung program promosi kesehatan. Sebelum ada Jiwa Korsa, promosi kesehatan oleh RSSG selama ini hanya dilakukan oleh Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Karena keterbatasan personel maka jangkauannya pun terbatas. Padahal wilayah kerja RSSG meliputi tujuh kecamatan yakni  Gemolong, Sumberlawang, Miri, Kalijambe, Plupuh, Tanon, dan Mondokan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Promosi kesehatan itu di antaranya berupa edukasi kesehatan untuk pasien rawat inap. Kemudian penyuluhan untuk pasien rawat jalan, keluarga, serta pembesuk pada momentum khusus seperti Hari TBC, Hari Diabetes Melitus, dan Hari Demam Berdarah.

“Rencananya inovasi ini [Jiwa Korsa] akan diluncurkan pada Jumat (28/10/2022) besok. Sosialisasi inovasi akan dilakukan mulai November. Sekarang baru tahapan pembentukan Jiwa Korsa. Warga menjadi sasaran promosi kesehatannya,” jelas Imas.

Baca Juga: Puskesmas Kedawung I Sragen Jadi Pilot Project Aksi Cegah Stunting

Direktur RSSG Sragen, dr Kinik Darsono, akan menandatangani komitmen bersama dengan stakeholders di tujuh kecamatan, Dinas Sosial (Dinsos), organisasi profesi, dan perguruan tinggi.

Dia berharap dengan semangat Jiwa Korsa akan membentuk rasa kebersamaan antar-stakeholders yang bertujuan membuat masyarakat makin percaya dan datang lagi ke rumah sakit untuk berobat.

“Pembuatan Jiwa Korsa ini berangkat dari fenomena yang terjadi saat wabah Covid-19. Banyak masyarakat dijejali informasi tentang Covid-19 yang belum tentu benar, sehingga timbul kepanikan di masyarakat. Salah satunya berimbas pada menurunnya kepercayaan terhadap rumah sakit,” jelasnya.

Baca Juga: RSUD Sragen akan Jadi RS Pendidikan Bagi Unida Gontor

Sasaran inovasi ini, sebut dia, antara lain warga miskin, lansia, disabilitas, siswa, buruh, ibu hamil, petugas penyuluh kesehatan, dan lain-lain. “Agar dapat berdampak lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat, kami akan menggandeng banyak stakeholders,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya