SOLOPOS.COM - PEMBANGUNAN RSUD--Pekerja menyelesaikan pembangunan RSUD di Ngipang, Banjarsari, Solo, jumat (4/5). Rumah sakit milik Pemkot tersebut rencananya akan mulai beroperasi pada Agustus mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

PEMBANGUNAN RSUD--Pekerja menyelesaikan pembangunan RSUD di Ngipang, Banjarsari, Solo. Rumah sakit milik Pemkot Solo tersebut rencananya akan mulai beroperasi pada Agustus mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO – Meski lebih fokus pada pelayanan bangsal kelas III untuk pasien program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), RSUD Ngipang berencana tetap menyediakan layanan bangsal kelas I dan II. Hal itu untuk mengantisipasi seandainya ada pasien yang menginginkan layanan di luar Jamkesmas dan PKMS.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Direktur RSUD Solo, Sumartono Kardjo, menjelaskan kelas II hanya tiga kamar dengan total 12-18 tempat tidur, sedangkan kelas I hanya dua kamar masing-masing satu tempat tidur. “Tapi kami tetap menyediakan untuk berjaga-jaga, sebab fokus RSUD ini kan memang ke kelas III,” jelas Sumartono.

Mengenai kapasitas total, Sumartono mengatakan, RSUD Ngipang maksimal bisa mencapai 140 tempat tidur. Namun, kemungkinan pihaknya tidak akan mengoperasionalkan sampai maksimal. Paling banyak hanya 100 tempat tidur. Hal itu menyangkut upaya pihak RSUD untuk mendapatkan bantuan dana dari APBN. Salah satu syarat rumah sakit pemerintah bisa mendapat kucuran dana APBN adalah minimal 60% kamar terpakai. Sehingga jika kapasitas RSUD dipakai maksimal dan huniannya tidak mencapai 60%, maka akan sulit bagi RSUD Solo untuk memperoleh bantuan dana.

Padahal, kucuran dana itu masih sangat dibutuhkan dalam tahap pengembangan, termasuk pengadaan alat-alat kesehatan (alkes) dan tenaga medis. “Untuk alkes sebagian sudah siap, tapi terkait tenaga medis, kami masih agak kesulitan. Sebenarnya banyak tenaga dokter dari daerah lain yang minta pindah ke Solo, tapi biasanya daerah asal mereka tidak mau melepas,” jelas Sumartono.

Dia menambahkan pembangunan RSUD ditarget selesai Juli, sehingga Agustus, pihaknya sudah bisa memindahkan layanan dari RSUD di Setabelan yang akan dipakai untuk Puskesmas Setabelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya