SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Proyek rehab gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pandan Arang Boyolali, akhirnya molor. Kontraktor pelaksana pembangunan rumah sakit itu pun dikenai sanksi denda hingga sekitar Rp5 juta/hari.

Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mengucurkan dana sekitar Rp5,2 miliar dari APBD Boyolali 2013 untuk proyek rehab gedung IGD RSUD Pandan Arang yang dimulai 7 Mei lalu. Sesuai kontrak, proyek tersebut seharusnya rampung dalam waktu 180 hari kalender atau selesai 2 November.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek rehab gedung IGD RSUD Pandan Arang, Kariyono, ketika ditemui wartawan di kantornya, Senin (9/12), membenarkan adanya keterlambatan pengerjaan proyek rehab gedung IGD rumah sakit milik Pemkab Boyolali tersebut.

“Iya, memang ada keterlambatan dari tanggal kontrak yang telah ditentukan,” ungkap Kariyono.

Namun dia memperkirakan gedung IGD baru tersebut sudah bisa dioperasikan mulai Januari 2014. “Untuk saat ini sudah tinggal tahap finishing [penyelesaian]. Tinggal pembenahan bangunan yang terkena proyek dan pemasangan vinyl [pelapis antibakteri dan antijamur untuk bangunan]. Insya Allah dalam pekan ini selesai, sehingga Januari tahun depan sudah bisa dioperasikan,” terangnya.

Namun diakuinya, ada sedikit perubahan dalam proyek rehab gedung IGD tersebut dari perencanaan semula. Untuk pemasangan pendingin ruangan atau air conditioner (AC), semula direncanakan menggunakan AC sentral. Namun ternyata dari sisi anggaran, dinilai tidak mencukupi sehingga pihak manajemen rumah sakit memutuskan untuk menggunakan AC dinding.

“Untuk pemasangan AC dinding tersebut, manajemen rumah sakit akan melakukan pengadaan di awal 2014, sehingga Januari diharapkan AC-nya sudah terpasang,” katanya.

Selain itu pihak manajemen RSUD Pandan Arang melalui tim PPK merencanakan pekerjaan tambahan untuk proyek rehab gedung IGD tersebut berupa pemasangan kanopi.  “Untuk kanopi sebetulnya tidak masuk perencanaan. Namun dari manajemen melalui PPK, direncanakan untuk perluasan dan peninggian. Untuk pekerjaan tersebut akan kami perhitungkan dengan denda yang dikenakan terhadap rekanan. Namun untuk saat ini baru kami perhitungkan besaran volume tambahannya,” tandasnya.

Dengan direhabnya gedung tersebut, Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Endang Sri Widadi mengatakan pelayanan IGD diharapkan akan lebih optimal dan terintegrasi. Pihaknya juga akan menambah beberapa peralatan seperti instalasi satelit farmasi, laboratorium sederhana, dan mobil radiologi.

Setelah proyek IGD baru itu selesai, Endang mengatakan bangunan IGD yang lama rencananya difungsikan untuk instalasi rehabilitasi medik. Sedangkan instalasi rehabilitasi medik, selanjutnya bakal dimanfaatkan untuk penambahan ruang perawatan kelas III.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya