SOLOPOS.COM - RSUD Kota Solo di Ngipang, Banjarsari, saat masih dalam penggarapan eksternal beberapa waktu lalu. Pengoperasian rumah sakit ini pada bulan Agustus terlihat harus mundur dari jadwal karena masih banyak pengerjaan interior yang belum selesai karena masih adanya pekerjaan pemasangan berbagai instalasi seperti sistem komunikasi, pemantauan dan pencegahan kebakaran. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

RSUD Kota Solo di Ngipang, Banjarsari, saat masih dalam penggarapan eksternal beberapa waktu lalu. Pengoperasian rumah sakit ini pada bulan Agustus terlihat harus mundur dari jadwal karena masih banyak pengerjaan interior yang belum selesai karena masih adanya pekerjaan pemasangan berbagai instalasi seperti sistem komunikasi, pemantauan dan pencegahan kebakaran. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO – Pengoperasian gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Solo di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, yang ditarget pertengahan Agustus 2012, meleset. Pembangunan RSUD tahap kedua yang semula diperkirakan bisa rampung akhir Juli, ternyata molor.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu lantaran PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku rekanan yang menggarap RSUD, juga harus menyelesaikan pekerjaan tambahan antara lain berupa pemasangan instalasi untuk CCTV, nurse call, data, MRTV, pemasangan pipa water sprinkler dan hidran. Semua instalasi itu terletak di atas plafon, sehingga seluruh ruangan rumah sakit saat ini belum dipasangi plafon. Padahal di awal kontrak, PT PP hanya memasang instalasi listrik dan plumbing (sanitasi). Di tengah pekerjaan, muncul tambahan pekerjaan pemasangan berbagai instalasi. Penyelesaian pekerjaan tambahan itu membutuhkan waktu setidaknya satu bulan.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Teguh Prakosa, seusai melakukan inspeksi mendadak (sidak) Komisi IV ke lokasi pembangunan RSUD, Kamis (12/7/2012), mengungkapkan terdapat sejumlah bagian dari proyek tersebut yang belum terselesaikan. Sehingga pihaknya pesimistis RSUD dapat dioperasikan pertengahan Agustus mendatang, sebagaimana yang telah ditargetkan sebelumnya.

“Ya kalau dari sidak kami tadi, masih terdapat beberapa bagian proyek yang belum terselesaikan. Saya pesimistis akhir Juli ini pembangunan tahap kedua tersebut tidak selesai,” ujar Teguh ketika dimintai informasi seputar hasil sidak Komisi IV ke RSUD di Ngipang, Kamis.

Dengan kondisi tersebut, Teguh menyatakan pihaknya sangat kecewa dan itu menjadi catatan dari Komisi IV untuk RSUD. Teguh juga menyesalkan pihak RSUD yang sejauh ini kurang berkomunikasi dengan DPRD terkait perkembangan pembangunan rumah sakit itu. Sebab menurutnya sangat dimungkinkan DPRD akan mengupayakan solusi agar pembangunan itu dapat terselesaikan sesuai kontraknya.

Teguh menambahkan saat Sidak, pihaknya menanyakan permasalahan yang menghambat proses pembangunan RSUD tersebut kepada kontraktor. Dari keterangan kontraktor, ungkapnya, justru merekalah yang memiliki inisiatif untuk berkomunikasi dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) karena salah satu persoalan terkait anggaran. Padahal semestinya, pihak RSUD juga berinisiatif seperti itu jika menemui ganjalan,” bebernya.

Sekretaris Komisi IV, Abdul Ghofar Ismail juga menyayangkan tidak bisa kelarnya pembangunan gedung RSUD sesuai perencanaan awal. Menurutnya, ada beberapa hal yang tidak terencana dengan baik dalam pembangunan RSUD itu. “Ada beberapa instalasi yang dibutuhkan, tapi pengerjaannya tidak menyatu dengan pembangunan fisik. Sehingga terjadi perencanaan ulang. Padahal semestinya sedari awal perencanaan sudah menyeluruh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya