SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas tenaga medis (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

SOLO – Komisi IV DPRD Kota Solo meminta direksi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Solo segera mempersiapkan diri terkait rencana kepindahan dari RSUD lama ke gedung baru di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, khususnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga paramedis di RSUD tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebagaimana diketahui, pembangunan gedung baru RSUD saat ini tengah berlangsung. Proyek tersebut ditarget rampung pertengahan Juli 2012, sehingga Agustus mendatang RSUD bisa dioperasionalkan. Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Teguh Prakosa mengemukakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga paramedis, seperti dokter dan perawat, direksi RSUD ke depan bisa merekrut sendiri. Hal itu dapat dilakukan jika RSUD tersebut telah berbentuk badan layanan umum daerah (BLUD). Di samping itu, perekrutan mandiri itu sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 1199/2004 tentang Rekrutmen Paramedis, di mana semua ketentuan rekrutmen, termasuk honor bagi dokter maupun perawat sudah tercantum di dalamnya.

“Jadi untuk pengangkatannya tidak perlu pakai SK (surat keputusan) walikota, melainkan cukup dengan SK direktur RSUD dengan status sebagai pegawai kontrak. Dalam perjanjian kontrak nantinya bisa juga diberi ketegasan bahwa pegawai tersebut tidak bisa menuntut untuk diangkat sebagai pegawai negeri,” ujar Teguh kepada wartawan, Sabtu (29/4/2012).

Disinggung adanya informasi perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) khusus untuk tenaga paramedis yang bakal dibuka oleh pemerintah pusat tahun ini, Teguh memperkirakan jumlah formasi yang dibuka tidak sebanding dengan kebutuhan tenaga paramedis untuk RSUD maupun di Dinas Kesehatan Kota (DKK). ”Sehingga akan lebih baik jika Direktur RSUD merekrut pegawai sendiri. Apalagi, hal itu juga dimungkinkan mengingat sudah ada Permenkes No 1199/2004 yang bisa menjadi acuan,” katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Nindita Wisnu Broto, menambahkan RSUD bisa menambah tenaga medis jika memang dirasa masih kurang. Apalagi, jika nantinya statusnya sudah menjadi BLUD, maka rumah sakit bisa mengatur sendiri kebutuhan rumah sakit, termasuk anggaran dan juga SDM. “Kalau soal alat saya rasa sudah mencukupi. Apalagi, dulu juga sudah dapat bantuan dari pusat dan provinsi. Cuma karena selama ini di RSUD lama lokasinya tidak cukup, maka disimpan di gudang. Nanti kalau sudah pindah ke gedung baru semuanya bisa dipakai. Tinggal nambah SDM-nya saja,” ujarnya. Sementara menurut anggota Komisi IV lainnya, Reny Widyawati, saat ini bentuk BLUD RSUD masih dalam proses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya