Soloraya
Senin, 22 Mei 2023 - 16:58 WIB

RSUD Sragen Luncurkan Klinik Nyeri Pertama di Bumi Sukowati

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni mendengarkan penjelasan dokter tentang titik nyeri pada tulang belakang saat meluncurkan Klinik Nyeri di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Senin (22/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen kembali membuat inovasi baru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Mereka kini membuka Poliklinik Eksekutif, Klinik Estetika, Klinik Nyeri, dan Kafe nDokteran.

Empat inovasi itu diluncurkan oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pada Senin (22/5/2023). Sebelum diluncurkan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro, belum ada klinik nyeri di Kabupaten Sragen.

Advertisement

Direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Joko Haryono, mengungkapkan dengan status RS tipe B maka pihaknya harus terus berinovasi meningkatkan pelayanan kesehatan. Poliklinik Eksekutif, menurut dia sebenarnya sudah ada tetapi belum di-launching dan baru kali ini diluncurkan bersamaan dengan tiga inovasi lain.

“Animo masyarakat cukup tinggi untuk Klinik Estetika dan Klinik Nyeri. Di Klinik Estetika ini dilayani langsung dokter spesialis kulit. Untuk Klinik Nyeri juga ditangani langsung oleh dokter multispesialis. Semua keluhan nyeri diterapi supaya tetap bisa beraktivitas. Kalau tidak sembuh nyerinya maka dilakukan tindakan lanjutan,“ kata Joko saat dihubungi Solopos.com, Senin (22/5/2023).

Ia juga membuka Kafe nDokteran dengan memanfaatkan bangunan cagar budaya di depan RSUD yang dulunya merupakan rumah dinas.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Yuni mengapresiasi inovasi yang dilahirkan RSUD Sragen. Dia menginginkan dua RSUD milik Pemkab berlomba-lomba dalam berinovasi yang membuat lebih maju, transparan, dan akuntabel. Dia berharap inovasi RSUD Sragen ini bisa masuk lima besar sehingga bisa diajukan ke level nasional.

“Tahun lalu, Sragen punya robot penagih pajak yang bisa menagih pajak secara digital,“ jelasnya.

Ia sempat mempertanyakan kenapa RSUD Sragen pendapatannya lebih daripada RSUD dr. Soeratno Gemolong. Lalu hal itu direspons RSUD Sragen dengan mengeluarkan empat inovasi tersebut.

Advertisement

“Setelah perayaan Hari Jadi Sragen selesai, saya pastikan Pak Sekda dan Pak Wakil Bupati bisa mencoba cek kesehatan di Klinik Estetika RSUD Sragen. Nanti yang masuk klinik saya absen satu per satu dan saya pastikan membayar semua secara nontunai,“ kata Bupati.

Dia ingin inovasi itu dipublikasikan secara masif oleh semua pegawai RSUD Sragen, salah satunya melalui akun media sosial masing-masing. “Untuk Kafe nDokteran ini sebenarnya kurang lengkap dan tidak pas bila dikatakan sebagai cagar budaya. Tetapi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak berani membongkar karena menjadi bagian dari sejarah. Saya minta bangunan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya,“ katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif