Soloraya
Jumat, 4 Maret 2016 - 21:40 WIB

RUANG PUBLIK SOLO : DPRD Dorong Bentuk Satgas Taman

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Taman kota dibangun demi RS, Selasa (19/8/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Ruang publik Solo, perlu adanya satgas yang mengurusi taman kota di Solo.

Solopos.com, SOLO–DPRD Solo mendorong pembentukan satuan tugas (satgas) khusus untuk mengelola taman di Kota Solo. Keberadaan satgas diharapkan dapat menjaga kebersihan dan keasrian taman kota secara rutin.

Advertisement

Usulan itu mencuat seusai kunjungan kerja Komisi I DPRD beserta lurah dan camat ke Surabaya beberapa waktu lalu. Anggota Komisi I, Wawanto, mengatakan Surabaya telah memiliki satgas yang khusus membidangi perawatan taman. Satgas ini juga dibekali keterampilan tersendiri sehingga mampu menjaga flora di taman dengan baik.

“Di Surabaya hampir semua taman kota terawat. Hal ini tak lepas dari keberadaan satgas taman,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Jumat (4/3/2016).

Wawanto menilai problem perawatan taman di Solo dapat diurai jika Pemkot berani mengangkat personel satgas. Selama ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo kepayahan mengurusi 169 taman di tingkat kota dan kampung lantaran hanya memiliki 160 personel. Sementara di Surabaya, sebanyak 70 taman kota dirawat sekitar 500 personel satgas. “Satgas di sana juga tidak ego sektoral. Di Surabaya ada namanya satgas kosek, dia bertugas membersihkan trotoar. Kalau melihat taman kurang terawat, satgas kosek ikut terjun.”

Advertisement

Menurut Wawanto, kebutuhan pembiayaan satgas dapat dikaver dengan mengurangi intensitas pembangunan taman bersumber APBD. Dia menerangkan mayoritas taman kota di Surabaya dibangun melalui corporate social responsibilty (CSR). Perusahaan, imbuh Wawanto, tinggal menerjemahkan konsep taman yang disusun Pemkot.

“Dana pembangunan taman bisa dialihkan ke pengelolaan taman,” kata dia.

Sementara itu, Kepala DKP, Hasta Gunawan, mengakui tenaganya tak cukup untuk mengelola taman yang berjumlah seratusan. Menurut Hasta, butuh sedikitnya 923 personel untuk mengkaver seluruh taman di Kota Bengawan.

Advertisement

“Sekarang personel yang kami miliki jauh dari ideal meski sudah memekerjakan 35 petugas tambahan dengan sistem kontrak,” ujarnya kepada Solopos.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif