Soloraya
Rabu, 25 Mei 2016 - 06:00 WIB

RUANG TERBUKA HIJAU SOLO : Kelurahan Keprabon Sudah Ajukan Perbaikan Talut Taman Keprabon

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pengerjaan pembangunan talut darurat dengan karung pasir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Pepe, Keprabon, Banjarsari, Solo, Jumat (13/5/2016). Pembangunan talut darurat tersebut untuk menahan tanah agar tidak longsor. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Ruang terbuka hijau Solo, pihak Kelurahan Keprabon sudah mengajukan surat ke DPU Solo.

Solopos.com, SOLO–Lurah Keprabon Rustika Atmawati menyatakan pihaknya telah mengirimkan nota dinas kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo terkait kerusakan ambrolnya talut Kali Pepe yang menyangga sisi barat Taman Keprabon.

Advertisement

“Kami sudah buat nota dinasnya Senin [(23/5/2016)] dan telah mengirimkannya ke DPU, Selasa [(24/5/2016)]. Nota itu kami buat berdasarkan peninjauan setelah talut digerus aliran air saat hujan deras Sabtu [(7/5/2016)] lalu,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (24/5/2016).

Rustika mengatakan Pemerintah Kelurahan Keprabon tidak tinggal diam menghadapi keresahan warganya waswas dengan kondisi talut yang kini sementara diganjal dengan puluhan karung berisi pasir pada kerja bakti pekan lalu. Namun ia menyebut kewenangan perbaikan berada di tangan Pemkot Solo. “Pengelolaan memang di sini, tapi perbaikan ini wewenang Pemkot,” katanya.

Menurut Rustika, selama ini warga Keprabon menggantungkan kebutuhan ruang publiknya pada Taman Keprabon yang telah dibangun dengan fasilitas tempat permainanan anak, joglo, serta pelataran luas. Selain warga sekitar, dikatakannya taman juga tak jarang dipinjam sejumlah sekolah yang ingin menyelenggarakan kegiatan di sana.

Advertisement

“Karena posisi di sini tengah kota, cukup sulit mencari ruang terbuka milik pemerintah. Akhirnya semua kegiatan sosial larinya ke sini mulai dari pertemuan warga, tempat bermain anak-anak, donor darah, dan beberapa kali dipinjam dari sekolah yang berada di luar lingkungan sini,” bebernya.

Disinggung soal kondisi sisi barat Taman Keprabon yang riskan digunakan anak-anak bermain pascaambrolnya talut beberapa waktu lalu, Rustika mengatakan belum berniat mengambil kebijakan menutup taman hingga perbaikan rampung.

“Area bermain samping memang cukup riskan. Takutnya ikut ambrol karena posisinya berada di sisi barat. Sementara tetap kami buka tapi anak-anak di sana diingatkan. Kami juga sangat berharap Pemkot segera menindaklanjuti laporan agar ruang publik bisa segera kembali dimanfaatkan,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif