Soloraya
Minggu, 25 November 2012 - 12:54 WIB

Rudy: Jaladara Tetap Beroperasi 2013

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FX Hadi Rudyatmo (Rudy). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

FX Hadi Rudyatmo (Rudy). (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menyatakan pihaknya telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) baru dengan PT KAI terkait pengelolaan Sepur Khlutuk Jaladara.

Advertisement

Lantaran hal itu, pihaknya menegaskan 2013 mendatang Jaladara tetap beroperasi sebagai kereta wisata di Kota Bengawan.

“2013 tetap jalan, kalau Desember nanti ada ya langsung jalan. Anggarannya juga ada kok untuk kayu dan biaya operasional lainnya,” katanya di Selter Manahan, Banjarsari, akhir pekan kemarin.

Dikatakannya, anggaran yang dikucurkan pemkot guna Jaladara bukan anggaran untuk sewa kereta tersebut. “Jadi Jaladara itu bukan sewa. Kerjasamanya itu kami membiayai pengoperasian Jaladara itu. Jadi bukan menyewa kereta apinya,” ungkapnya.

Advertisement

Disinggung soal PT KAI yang berencana mengkaji terlebih dahulu terkait keamanan dan kehadalan kereta berbahan bakar kayu jati itu, Rudy menyerahkan hal tersebut ke PT KAI.

“Itu terserah.Yang penting sudah kami lakukan dengan direktur PT KAI perpanjangan itu ditandangani lagi. MoU saya sendiri yang menandatangani,” ujarnya.

Sarana Promosi

Advertisement

Terkait anggapan pengoperasian kereta itu tidak mendatangkan keuntungan bagi Kota Solo, Rudy mengatakan hal itu wajar terjadi. Pasalnya, Jaladara merupakan sarana promosi. “Jaladara kan untuk promosi. Promosi itu uang dibuang untuk branding kota. Tidak ada sarana promosi yang laku. Yang untung itu dampak dari pengoperasian Jaladara.’’

Dikatakannya, dampak dari pengoperasian Jaladara mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Solo. Rudy menuturkan setidaknya terdapat tiga dampak yang diperoleh dari pengoperasian itu. “Karena Jaladara beroperasi, akhirnya ada turis dari luar negeri maupun dalam negeri yang datang ke sini. Sehingga dampaknya minimal ada tiga aspek yakni hotel, kuliner serta batik,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto, menyebutkan pengoperasian Jaladara selama ini tidak memberikan keuntungan bagi Kota Solo. Dia juga mengatakan pada KUA-PPAS 2013, TAPD tidak mengalokasikan anggaran guna pembiayaan operasional kereta uap itu. Namun, pernyataan berbeda disampaikan Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, yang menyebutkan Jaladara tetap mendapat alokasi anggaran senilai Rp798 juta dan sudah masuk dalam KUA-PPAS 2013.

Di sisi lain, Pejabat Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Sri Astuti, menuturkan pekan depan pihaknya berencana guna membahas sejumlah permasalahan pengelolaan kereta api dengan Pemkot Solo. “Kami berkomitmen pekan depan akan bertemu dengan walikota dan kepala dinas untuk membahas soal railbus serta Jaladara,” katanya, Sabtu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif