Soloraya
Kamis, 26 Oktober 2023 - 14:11 WIB

Rudy Sebut Besar Potensi Terjadinya Politik Uang di Pemilu 2024

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (tengah) berfoto bersama para saksi PDIP se-Kecamatan Banjarsari yang disiapkan untuk Pemilu 2024, Rabu (25/10/2023) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, melanjutkan agenda pelantikan saksi partainya untuk Pemilu 2024, Rabu (25/10/2023) malam.

Kali ini sebanyak 1.128 saksi PDIP se-Kecamatan Banjarsari yang dilantik di Gedung Pertemuan Lawang Djoendjing Solo. Dalam sambutannya, Rudy meminta para saksi PDIP benar-benar memahami tugas dan tanggung jawab mereka.

Advertisement

Mereka diminta berani bersikap kritis atas dinamika yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) merujuk pedoman dari KPU. Bila ada surat suara untuk Ganjar yang dinyatakan tidak sah padahal secara aturan sah, saksi harus berani mendebat.

Rudy juga mengingatkan saksi PDIP mewaspadai serangan uang. Modusnya dengan memberikan uang kepada para saksi PDIP agar bepergian, sehingga tidak bisa datang ke TPS saat pemungutan suara. Uang yang diberikan bisa cukup besar.

“Besok itu ada kira-kira serangan. Hei saksi kowe ora usah mangkat rono, tak kei duit Rp1 juta tak jak piknik. Dilalah mangkat kabeh. Lah nek koyo ngono le meh mbangun monumen kemenangan kepiye. Ini lah yang harus kita antisipasi,” ungkap dia.

Advertisement

Rudy memerintahkan Ketua Anak Ranting PDIP, Ketua Ranting PDIP, serta jajaran pengurusnya, memastikan para saksi dalam kondisi siap pada H-1 pemunguatan suara. Termasuk setiap kader PDIP yang memang akan ditempatkan di TPS.

“Saksi, Guraklih, Kader Juang, KSP, Taruna Merah Putih, harus dicek semua, harus siap. Jangan sampai ada yang pada hari H malah pergi mancing. Itu nanti terjadi. Agum Gumelar tidak jadi Gubernur Jabar, semua lengah,” tutur dia.

Rudy mengatakan pengalaman Pilkada Jabar 2008 ketika PDIP mengusung Agum Gumelar sebagai Calon Gubernur, menjadi pelajaran pahit. Kejadian itu jangan sampai terulang di Pemilu 2024 PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Advertisement

“Karena yakin besok Ganjar-Mahfud pasti menang, akhirnya kita enggak ke TPS. Akhirnya malah bernasib sama seperti Agum Gumelar, kalah. Kita yang rugi. Jadi kalau menerima pemberian, kita bisa rugi, menderita lima tahun,” terang dia.

Rudy mengajak para kader PDIP menjadi kader militan yang kendati tidak diberi apa-apa tetap tegak lurus dan berjuang untuk partai. “Beda sama kader loyalis. Ora entuk opo-opo, pindah panggon. Contone Budiman Sudjatmiko,” sindir dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif