SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. (Solopos.com/ Kurniawan)

Solopos.com, BLITAR — Ketua DPC PDIP Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menegaskan pernyataannya bahwa para pengkhianat PDIP dan Megawati Soekarnoputri akan dilaknat oleh Tuhan bukan khusus ditujukan untuk Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan keras Rudy, panggilan akrabnya, saat berpidato di hadapan para kadernya di sela-sela berziarah di Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (20/5/2023), itu ditujukan untuk seluruh kader PDIP.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pernyataan Rudy diketahui dari unggahan story WhatsApp (WA) salah satu kader PDIP Solo, Sabtu siang. Solopos.com meminta video berdurasi 30 detik itu.

Rudy mengatakan pernyataannya tersebut bersifat umum, bahwa sebagai kader PDIP harus loyal kepada partai dan ketua umum Megawati Soekarnoputri.

“Ya kader ya kabeh,” ujar Rudy seperti dikutip Solopos.com, Sabtu malam.

Mantan Wali Kota Solo dua periode itu mengaku dirinya tidak tahu peristiwa Gibran Rakabuming Raka menjamu Prabowo Subianto dan diakhiri deklarasi dukungan dari sukarelawan Jokowi-Gibran untuk Ketua Umum Partai Gerindra tersebut pada Jumat (19/5/2023) malam.

Ketika itu, Rudy mengaku sedang dalam perjalanan ke Blitar, Jawa Timur untuk berziarah ke makam Bung Karno.

Karenanya, ketika memberi pernyataan keras soal pengkhianat partai tersebut ditujukan kepada seluruh kader PDIP agar loyal kepada partai dan Megawati Soekarnaoputri.

“Gak ada, kalau aku nyebut orang lha itu. Saya ingatkan, ini di bawah Bung Karno dan di bumi Blitar, jangan mengkhianati,” ulang mantan Wakil Wali Kota Jokowi pada periode 2005-2010 tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memberikan penjelasan panjang dan lebar terkait pertemuannya dengan Prabowo Subianto, di Angkringan Omah Semar Solo, Jumat (19/5/2023) malam.

Dia mengaku tidak ikut-ikut terkait pendukungan pencapresan Prabowo oleh 15 korlap relawan Jokowi-Gibran malam itu.

Dia mengaku minggir atau tidak ikut saat pertemuan Prabowo dengan 15 korlap relawan.

“Saya kan tidak ikut ketika beliau orasi dan lain-lain, saya minggir. Saya kan sudah bilang, relawan mengerucut ke dua nama. Yang namanya relawan tidak bisa dipaksa harus ke sini, harus ke situ. Relawan adalah orang-orang yang kritis objektif. Kalau saya disuruh ngumpulin yang dukung Pak Ganjar, lebih banyak lagi,” ujar Gibran saat diwawancara wartawan seusai menghadiri acara Iron Buffalo di Beteng Vastenburg Solo, Sabtu (20/5/2023).

Gibran menyatakan pernyataan dukungan kepada Prabowo tidak pernah keluar dari mulutnya tapi dari korlap relawan.

“Kemarin saya bukannya mendukung. Kan tidak pernah keluar dari mulut saya, saya ndukung ini, ndukung ini, kan enggak. Saya kemarin menjemput beliau, mengajak makan beliau sebagai seorang menteri. Itu ya,” terang dia.

Namun, Gibran mempersilakan bila memang dirinya dicap sebagai pengkhianat partai. Dia mengaku menerima atas tudingan atau cap itu.

“Kalau doa-doa yang lain, dikira berkhianat, didoakan dilaknat, ya mangga. Saya terima itu. Saya Senin juga akan dipanggil, ya saya akan berangkat. Saya manut kok,” kata dia.

Gibran pun mengaku siap menerima konsekuensi apapun terkait sikapnya menjemput Prabowo dan melakukan pertemuan di Angkringan Omah Semar Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya