SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat diwawancarai wartawan di Gedung DPRD Solo, Jumat (20/5/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Mantan Wali Kota Solo dua periode, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku tidak pernah menggagas atau berencana membuat jalan tol lingkar luar Solo. Dia justru tidak tahu menahu dengan gagasan pembuatan jalan tol lingkar luar Solo itu.

Saat berbincang dengan wartawan di Warung Girly Corner Pucangsawit, Jebres, Rudy, panggilan akrabnya, mengungkapkan dirinya dulu mengusulkan pembuatan Jalan Lingkar Selatan Solo di sepanjang bantaran Bengawan Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dengan memanfaatkan bantaran sungai, menurut dia, akan menghemat biaya yang cukup besar. Sebab pembuatan Jalan Lingkar Selatan Solo tidak harus membebaskan lahan milik warga. “Tidak harus membebaskan lahan, ngirit,” ujar dia, beberapa waktu lalu.

Rudy lalu menggambarkan jalur Jalan Lingkar Selatan Solo yang pernah dia usulkan. Arus kendaraan dari arah Palur tetap masuk Solo melewati Jembatan Jurug. Setelah lewat jembatan, kendaraan belok kiri lewat bawah rel kereta api (KA).

“Naiknya [jalan] nanti di sekitar depan saya. Baru naik. Naik terus sampai Mojo. Sampai Mojo baru ke kanan. Yang mau ke Wonogiri kan tinggal belok kanan lalu belok kiri. Dan yang mau ke Solo atau Klaten tinggal lurus saja kan,” papar dia.

Disinggung ketentuan bantaran Bengawan Solo harus steril , Rudy menilai tak masalah asal bukan untuk kepentingan pribadi. “Kalau ini tidak mengganggu, di atas semua. Konstruksinya kan hanya satu,” urai Ketua DPC PDIP Solo itu.

Menurut Rudy, Jalan Lingkar Selatan Solo di bantaran Bengawan Solo juga relatif aman dari banjir atau luapan air sungai. Bila pun debit air sungai sampai ke jalan, menurut dia sebatas luberan. Bukan arus. Sehingga relatif tak bahaya.

“Kalau banjir kan tidak sampai di atas semua toh. Kalau sampai atas pun hanya luberan, bukan arus. Lah kalau di tengah akan mengganggu. Makanya jembatan yang tengah yang ada pilarnya itu diganti, karena mengganggu aliran air,” kata dia.

Rudy juga menilai Jalan Lingkar Selatan Solo di bantaran Bengawan Solo akan menyenangkan dengan suguhan pemandangan yang ada. “Itu dulu gagasane wong pinggir kali seperti itu. Saya enggak pernah bicara jalan tol,” aku dia.

Disinggung akan lebih efektif mana antara Jalan Lingkar Selatan Solo dengan Jalan Tol Lingkar Luar Solo, Rudy memilih jalan lingkar. Keberadaan Jalan Lingkar Selatan Solo menurut dia akan efektif mengurai kepadatan di Jl Kapten Mulyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya