SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengisi podcast berjudul FX Rudyatmo: Akhirnya Bongkar-Bongkaran Soal Jokowi dan Gibran! – Putcast. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Pertemuan pertama Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, dengan Joko Widodo (Jokowi) karena dikenalkan oleh politikus kawakan Boyolali, Seno Kusumohardjo atau Seno Gede.

Sosok Jokowi muncul karena saat itu pemerintah memutuskan menyelenggarakan pemilihan umum (Pemilu) secara langsung. Sebagai Ketua DPC PDIP Solo, Rudy, panggilan akrabnya, otomatis mempunyai tiket untuk mencalonkan pasangan Wali Kota dan Wawali Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Demikian disampaikan Rudy dalam video berjudul FX Rudyatmo: Akhirnya Bongkar-Bongkaran Soal Jokowi dan Gibran! – Putcast, yang diunggah kanal Youtube mojokdotco, pada Sabtu (11/11/2023). Dalam kesempatan tersebut Rudy berbicara banyak hal soal perjalanannya.

“Proses penjaringan dan penyaringan tidak kami lakukan seperti di daerah lain. Saya lakukan Rakercabsus dulu, karena saya dikenalkan sama Pak Jokowi. Saya rakercabsus pada 23 Maret 2005 di Hotel Sahid Raya Solo,” ujar dia dikutip Solopos.com, Rabu (15/11/2023).

Ihwal perkenalan dengan Jokowi, Rudy mengaku karena sosok Seno Gede. “Saya dikenalkan oleh Mas Seno dengan Jokowi. Terus saya jadi wakil dulu, belajar dulu,” kata dia. Rudy menceritakan ketika itu ada empat pasangan calon yang mengikuti Rakercabsus PDIP Solo.

Mereka yaitu Jokowi-Rudy, Warsito-Abimanyu, Farid Badres-Fatoni dan Slamet Suryanto-Hengki Nartosabdo. Tampil sebagai pendamping atau wakil Jokowi, Rudy mengaku sempat difitnah menerima uang untuk itu. Namun hal itu tidak begitu ditanggapi oleh Rudy.

“Tidak saya tanggapi, karena saya berpikirnya positif, ngurangi dosa saya dulu. Saat itu Rakercabsus dulu kami dapat 254 suara, lalu kami kirim ke DPD dan DPP,” tutur dia. Sebelum maju di Pilkada Solo 2005, Jokowi-Rudy diundang Megawati di Jakarta. Megawati kaget melihat Jokowi.

“Awalnya saya ditanya ibu, Rud kamu jamin bisa menang? Saya jamin buk, tapi harus bekerja. Lalu Ibu minta Pak Jokowi diajak ke sana, kemudian saya ajak bertemu ibu. Setelah itu saya dan Ibu Ketum ngobrol sendiri, kok Wali Kota-nya kurus apa bisa menang,” tanya Mega.

Di kesempatan yang lain, menurut Rudy, Megawati juga beberapa kali bercerita sempat ragu dengan sosok Jokowi yang kerempeng. “Tapi itu bukan menghina, ada hikmahnya. Bisa bertarung jadi Wali Kota, Gubernur, dan jadi presiden,” terang Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya