SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menempelkan stiker di rumah pemudik yang tinggal di Puro Asri, Karangmalang, Sragen, Kamis (23/12/2021). (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Para pemudik mulai memasuki Sragen menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Peningkatan lalu lintas di jalur tol pun meningkatkan 70% sejak sepekan terakhir.

Para pemudik dipantau ketat oleh tim dari Polres dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Rumah dan kendaraan pemudik  ditempeli stiker sebagai penanda mereka adalah orang dari luar Sragen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, mengajak Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Anggoro Heri Pratikno untuk mengecek salah satu pemudik di Perumaham Puro Asri, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Kamis (23/12/2021). Mereka menempeli rumah pemudik itu dengan stiker sebagai alat pemantau pelaku perjalanan selama liburan Nataru.

Baca Juga: Tak Mau Kecolongan, Sragen Kerahkan Seribuan Lebih Personel Saat Nataru

“Lalu lintas di jalur tol yang naik 70% selama sepekan akhir mengindikasikan peningkatan jumlah pelaku perjalanan di wilayah Sragen. Atas dasar itulah, kami berinisiatif untuk mendata jumlah pemudik yang masuk ke Sragen. Kami mengharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif melaporkan [ke satuan tugas desa] ketika ada orang luar daerah datang,” ujar Yuswanto saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan pemantauan pemudik di Puro Asri.

Kapolres menyampaikan pada Nataru tahun ini tidak ada penyekatan sehingga peran serta masyarakat dibutuhkan untuk mendeteksi pemudik yang datang. Para pemudik itu dipantau kapan datang dan kapan kembali. Dia ingin memastikan warga yang masuk Sragen sehat dan yang keluar dari Sragen juga sehat.

“Jangan sampai orang dari Sragen justru menularkan penyakit ke kota lain. Pemantauan pemudik ini dilakukan serentak di 20 kecamatan dengan melibatkan kepala desa, Bhabinkamtibmas, dan satgas tingkat desa setempat,” jelasnya.

Baca Juga: Jelang Nataru di Sragen, 9 Pos Pantau Disiapkan, 150 LPJU Dipadamkan

Untuk antisipasi mobilitas penduduk saat Nataru, Kapolres menyatakan Alun-alun Sragen ditutup mulai 31 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022. Ini untuk mengantisipasi perayaan pergantian tahun. Sosialisasi terus dilakukan lewat radio dan media sosial supaya warga tetap di rumah saja karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Bupati Yuni menerangkan penempelan stiker ini sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri dan Kapolri untuk memantau pelaku perjalanan. Dia mengatakan dengan meningkatnya jumlah pelaku perjalanan, tugas aparat desa untuk mendata dan memantau pendatang yang masuk dengan pemasangan stiker. Selain pemasangan stiker, kata dia, pemudik juga dilakukan rapid test dengan tes antigen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya