SOLOPOS.COM - Salah satu sudut dan interior Rumah Kriya Banjarsari, Minggu (5/2/2023). (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO —Rumah Kriya terletak di Kompleks Villa Park Banjarsari Kota Solo. Rumah ini mempunyai desain bangunan belanda yang estetis dan megah. Rumah kriya punya ciri khas seperti bangunan-bangunan belanda lainnya, yakni mempunyai rangka pintu dan jendela yang menjulang tinggi.

Saat dicermati, setiap ruangan di rumah kriya punya model lantai yang berbeda beda. Desain interior pada setiap sudut bangunan ini akan membawa pengunjung kembali ke zaman kolonial. Layaknya bangunan rumah yang memiliki sejumlah ruangan pada umumnya, bangunan ini juga dilengkapi dapur dan kamar mandi yang terlihat luas dan mewah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Saat ini, setiap ruangan di Rumah Kriya diisi dengan berbagai kerajinan kriya mebel, kursi, meja, yang juga bernuansa lawas namun elegan.

Bangunan Belanda yang dibangun sejak zaman kolonial ini tampak terawat dan terjaga dengan baik.

Dari informasi yang didapat Solopos.com, Rumah Kriya sudah pernah direvitalisasi bagian atapnya, namun yang paling atas masih asli atau orisinal.

Sebelumnya Rumah Kriya menjadi rumah dinas presiden di era Kolonial. Setelah itu, Rumah Kriya dialihfungsikan menjadi rumah Dinas Bakorwil III. Sementara saat ini rumah kriya dibawah kelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi (Disperindag) Jawa Tengah.

Hal tersebut dijelaskan oleh perwakilan dari Disperindag Jawa Tengah, Senen, saat mengikuti acara FGD Menelisik Potensi Wisata Kesehatan dan Pelestarian Budaya Pascapandemi di Kawasan Villa Park Banjarsari.

“Rumah Kriya ini berfungsi sebagai ruang pamer dan promosi produk-produk mebel dan kerajinan,” ucap dia di Rumah Kriya Banjarsari, Minggu (5/2/2023).

Bangunan rumah kriya kerap dimanfaatkan untuk pameran berbagai karya seni kriya seperti furnitur, mebel, dan lainnya. Pameran karya seni kriya ini biasanya dilakukan oleh para anggota koperasi, industri mebel dan kerajinan di Soloraya utamanya.

“Pembelinya berasal dari baik masyarakat sekitar Soloraya maupun dari mancanegara,” kata dia.

Saat masih menjabat Wali Kota Solo, Joko Widodo, juga sempat beberapa kali melakukan pameran di bangunan cagar budaya ini. Bangunan ini diusulkan menjadi salah satu bagian dari magnet pengembangan Health Tourism di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya